Daerah

Update Dampak Banjir di Grobogan: 1 Bocah Meninggal, 3.704 Rumah Terendam

Rab, 7 Februari 2024 | 18:15 WIB

Update Dampak Banjir di Grobogan: 1 Bocah Meninggal, 3.704 Rumah Terendam

Penampakan rumah setelah diterjang banjir di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024). (Foto: dok. istimewa/Khoerulloh)

Jakarta, NU Online

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Grobogan (BPBD Grobogan) meng-update dampak banjir Grobogan yang terjadi Selasa, 6 Februari 2024.


Jika sebelumnya hanya 32 desa dari 12 kecamatan yang terdampak, data terkini menyebutkan, jumlah desa terdampak banjir Grobogan sebanyak 66 Desa di 16 kecamatan.


Kepala bidang Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul melaporkan, banjir di Grobogan telah menelan satu korban jiwa dan satu rumah dinyatakan roboh. Saat ini ratusan dapur umum dan pendistribusian makanan bagi korban banjir juga sudah dilakukan.


"BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kab. Grobogan membantu evakuasi jenazah korban tenggelam, karena akses jalan tergenang di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi," tambahnya.


Pihaknya juga telah menyediakan ribuan stok persediaan pangan untuk korban banjir. Dapur umum pun telah dibuat di beberapa titik.


"Dinas Sosial Kabupaten Grobogan mendirikan dapur umum di Kantor Kecamatan Gubug, untuk melayani permakanan untuk 500 jiwa. Pendistribusian nasi bungkus untuk warga yang terdampak banjir," tambahnya.


Berikut 16 kecamatan yang terdampak banjir Grobogan berdasarkan data yang dirilis BPBD Grobogan, Rabu, 7 Februari 2024:

 
  1. Terdampak 16 Kecamatan 66 Desa
  2. 3.704 rumah terdampak
  3. 1 rumah rusak berat (roboh)
  4. Area persawahan : 3.879 Ha
  5. Fasilitas pendidikan : 8 unit
  6. Rumah ibadah: 1 unit
  7. Bangunan lain: 1 kandang sapi
  8. Infrastruktur: Talud dan rabat beton serta pemadasan rusak
  9. Meninggal dunia: 1 Jiwa
  10. Kerusakan: Rp210.000.000


Sebelumnya pada Selasa (6/2/2024) Tanggul Sungai Jragung di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengalami jebol akibat tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul curah hujan tinggi.


Akibat kejadian tersebut air menggenangi permukiman penduduk dan areal pertanian milik warga. Selain banjir akibat tanggul jebol, beberapa desa juga mengalami banjir akibat air beberapa sungai melimpas, di antaranya melimpasnya air Sungai Tuntang hingga mengakibatkan banjir yang mengakibatkan genangan banjir di sekitarnya.


Curah hujan tinggi di Kabupaten Grobogan tidak hanya mengakibatkan tanggul sungai jebol, tercatat sejumlah desa di belasan kecamatan di Kabupaten Grobogan juga mengalami banjir.


Banjir tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga, lahan pertanian, dan akses jalan terdampak. Jalan Raya Purwodadi-Gubug, tepatnya di barat jembatan juga mengalami banjir akibat limpasan air sungai, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.