Daerah

Banjir Grobogan Rendam 32 Desa dan Ribuan Rumah, NU Jateng Gerak Cepat Bantu Warga

Rab, 7 Februari 2024 | 15:15 WIB

Banjir Grobogan Rendam 32 Desa dan Ribuan Rumah, NU Jateng Gerak Cepat Bantu Warga

Kondisi banjir di Gubug, Grobogan, Jawa Tengah yang terjadi pada Selasa (6/2/2024). (Foto: istimewa/Khoerulloh)

Jakarta, NU Online

Sebanyak 2.662 rumah dan 56 hektar area persawahan di Kabupaten Grobogan terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Jragung di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (6/2/2024).

 

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah pada 6 Februari 2024 pukul 12.00 WIB, banjir tersebut merendam 32 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan.


Selain itu, fasilitas pendidikan 6 unit, rumah ibadah 1 unit, 1 kandang sapi, serta rusaknya talud, rabat beton, pemadasan juga terendam banjir.


Khoerulloh, warga desa Kemiri Kecamatan Gubug mengatakan saat ini jalanan masih dipenuhi lumpur hingga ke rumah-rumah warga dan madrasah. Sehingga akses jalan masih susah dilewati.


"Kondisi jalan belum bisa dilalui karena terkena lumpur. Sementara warga yang rumahnya hanyut ditampung rumah saudaranya," ujar Khoerulloh dihubungi NU Online, Rabu (7/2/2024).


Khoerulloh mengungkapkan bahwa beberapa tempat masih tergenang banjir karena dekat dengan tanggul yang jebol, termasuk madrasah yang berada sekitar 300 meter dari tanggul. 


"Kondisinya belum stabil. Kalau di Salatiga dan sekitarnya masih hujan maka banjir akan kembali datang karena tanggul belum diperbaiki," ujarnya.


Khoerulloh juga menyebut bahwa meskipun sudah ada posko bantuan, masih diperlukan bahan pokok makanan untuk para pengungsi.


"Sudah ada posko di beberapa titik dari para relawan tapi belum menyeluruh. Saat ini kami membutuhkan makanan untuk warga yang masih ada di rumah-rumah," ucapnya.


Ia berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol di empat titik. Pasalnya sudah dua kali air masuk ke rumah penduduk. 


"Harapan kami tanggul segera diperbaiki bagaimana caranya curah hujan di selatan masih tinggi agar air tidak masuk lagi," tambahnya.


Kades Kemiri Sukirman mengatakan, warga sudah berusaha mengatasi tanggul yang jebol dengan cara gotong royong pada Senin (5/2/2024) malam.


“Karena tidak bisa diatasi, pada pukul 05.55 pagi tadi, jebol dan air langsung masuk ke kampung dengan aliran yang sangat deras," ungkap Sukirman.


Akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, tujuh rumah di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug dilaporkan hanyut. Ketujuh rumah yang hanyut milik Waginem, Suyoto, Nur, Bejo, Yudi, Muhadi, Paryoto, Kasmirah dan Sri Samin.


Sementara itu, sambung Sukirman, akibat limpasan banjir, tercatat dua rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan. Dia pun memastikan semua warga sudah dievakuasi. "Tidak ada korban jiwa," kata Sukirman.


NU Jateng bantu warga terdampak

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menerjunkan Tim NU Peduli Kabupaten Grobogan untuk memberikan pertolongan dan membantu warga korban banjir di sekitar aliran sungai Tuntang Gubug, Kabupaten Grobogan yang airnya meluap dan menggenangi beberapa desa di wilayah Grobogan.


PCNU Grobogan melalui LPBI Grobogan langsung bergerak cepat dengan mendirikan beberapa posko yang dikendalikan posko induk LPBI di Kantor PCNU Grobogan.


Hingga Selasa petang lanjutnya, Tim NU Peduli Grobogan bersama masyarakat masih melakukan evakuasi warga terdampak yang harus diungsikan, bersamaan dengan itu juga menyiapkan dapur umum di beberapa titik.


"Satu dapur umum sudah dioperasikan di Desa Jatipecaron untuk menyiapkan makan malam warga terdampak di area pengungsian. Air sungai Tuntang yang meluap itu disebabkan curah hujan yang tinggi di daerah selatan Grobogan," kata Winarti dilansir NU Online Jateng.


Dikatakan, LPBINU terus memantau situasi di lapangan bersama BPBD. Bersamaan dengan itu  juga melakukan inventarisasi kebutuhan yang harus disiapkan untuk memberi pertolongan dan bantuan warga terdampak bencana.Â