Daerah

Unusa Peringati Hari Bidan Internasional dengan Kampanye Kanker Serviks

Sel, 8 Mei 2018 | 05:30 WIB

Surabaya, NU Online
Setiap 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Internasional (HBI). Dan cara unik dilakukan puluhan mahasiswi D3 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Senin (7/5).

Pada kesempatan tersebut, mereka melakukan aksi turun jalan dengan mengkampanyekan deteksi dini kanker serviks. Kepada para pengendara yang melewati lokasi aksi yakni Jalan Raya Darmo yang terletak di depan Kebun Binatang Surabaya, sejumlah mahasiswi membagikan kertas, bunga mawar merah dan gantungan kunci terkait kanker serviks tersebut.

"Deteksi dini perlu dilakukan karena pada umumnya kanker serviks tidak memiliki gejala khas layaknya kanker payudara. Untuk itu, perempuan sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan secara rutin," ujar Ketua Prodi D3 Kebidanan Unusa, Fritria Dwi Anggraeni SST MKes.

Menurut Fritria, kesadaran perempuan akan deteksi dini kanker serviks ke bidan masih sangat rendah. Dengan diadakannya acara ini, masyarakat lebih peduli akan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.

"Deteksi kanker sejak dini akan membantu mempermudah pengobatan kanker itu sendiri," terang Fritria.

Fitria menambahkan, bidan tidak hanya berperan membantu perempuan dalam pemeriksaan kehamilan, proses persalinan atau pemeriksaan nifas. Lebih jauh, bidan merupakan garda terdepan untuk deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.

"Bidan juga dapat melakukan deteksi kanker serviks sejak dini. Karena pekerjaan bidan berhubungan dengan perempuan. Mereka juga berperan akan hal itu," imbuhnya.

Terkait aksi tersebut, Wakil Ketua Hima D3 Kebidanan Unusa, Cindy Cerlinda menambahkan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini, para perempuan dapat melakukan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). "Mereka bisa tes IVA di Puskesmas terdekat dan praktik bidan mandiri. Namun selama ini mereka masih belum tahu kalau di sana ada tes IVA," jelasnya.

Ia menambahkan, para perempuan tak perlu mengeluarkan biaya besar untuk tes IVA. "Karena di Puskesmas tes IVA biayanya murah. Selain itu, dapat mendeteksi kanker serviks dengan cepat," ungkapnya.

Kampanye di jalan raya dijadikan alternatif lantaran kebanyakan kalau kampanye dilakukan di kelurahan maupun kecamatan kurang diminati warga. “Kalau di jalan lebih menyeluruh, semua kalangan perempuan bisa tercover untuk diberikan pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks," kata Cindy.

Selama melakukan kampanye, para mahasiswi mengenakan jaket almamater warna hijau.  Mereka juga mengimbau lewat pengeras suara. Dan terlihat sejumlah pengendara perempuan antusias meraih sejumlah kertas yang berisikan imbauan tentang deteksi dini kanker serviks  tersebut dari tangan mahasiswi.

Sekedar diketahui, gagasan memiliki hari untuk mengenali dan menghormati bidan muncul sejak 1987 melalui konferensi bidan di Belanda. Hari Bidan Internasional ini pertama kali dirayakan 5 Mei 1991. (Red: Ibnu Nawawi)