Jombang, NU Online
Kemajuan tekonologi diprediksi akan menjadi poin krusial bagi seluruh aktivitas manusia, termasuk bisnis. Karenanya, seluruh elemen masyarakat diharapkan turut menyambut tangantan ini dengan berbagai inovasi.
Karenanya, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang Jawa Timur menunjukkan keberadaannya dengan menggelar pengabdian masyarakat bertajuk Marketing 4.0 untuk Usaha Mikro Tas Tali Kur.
Kegiatan diselenggarakan di Desa Mojongapit, Jombang dan merupakan bagian dari program kemitraan masyarakat yang terselenggara atas kerja sama Ristekdikti dan Unipdu Jombang.
Kegiatan ini dimotori Abid Datul Mukhoyaroh dan Ririn Susilawati dari program studi Administrasi Bisnis Fakultas Bisnis dan Bahasa Unipdu.
“Kegiatan yang kami berikan di antaranya pelatihan cara pemasaran melalui internet,” katanya, Selasa (30/10). Media yang digunakan adalah facebook (FB), instagram, whatsapp dan sejenisnya, lanjutnya.
Keberadaan media social tersebut dengan membuat market place untuk UKM tas tali kur. “Dan juga memberikan pelatihan pembuatan tas tali kur sebagai peningkatan kapasitas daya saing,” kat Abid, sapaan Abid Datul Mukhoyaroh.
“Respon ibu-ibu dalam pelatihan sungguh sangat bagus,” katanya. Hal tersebut dikutikan dengan semangat mereka dalam belajar yang cukup tinggi, lanjutnya.
Dengan pelatihan ini, peserta sudah tahu kalau ternyata bisa berjualan juga di internet. “Bukan hanya dari media FB, tapi melalui marketplace yang memiliki jangkauan sangat luas” kata Ririn.
Para peserta juga merasakan manfaat dari kemitraan ini. “Sungguh, kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Penjualan kami jadi meningkat,” kata Asmawati, salah seorang peserta.
Pengalam serupa disampaikan Rizki. “Saya juga mersakan hal yang sama, dulu sebulan hanya laku satu hingga tiga tas. Tapi sekarang sudah bisa laku tujuh sampai delapan tas dalan sebulan,” akunya.
Para peserta berharap pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Unipdu membawa manfaat bagi kemajuan UKM tas tali kur. “Dan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Pesatnya perkembangan teknologi lama kelamaan juga berimbas pada dunia pemasaran atau marketing. “Tren pemasaran menjadi beralih yang semula bersifat konvensional atau offline sekarang menjadi digital atau online yang dalam dunia pemasaran disebut dengan marketing 4.0,” kata Abdi.
Pada marketing 4.0 ini lebih prospektif karena masyarakat bisa bertransaksi di manapun dan kapanpun secara online melalui genggaman tangan atau gawai atau koneksi internet yang lain.
“Semua elemen bisnis harus tahu dan mengenal pemasaran berbasis internet atau marketing 4.0. Tak terkecuali UKM, UKM pun juga harus sedari dini melek pemasaran berbasis digital atau internet,” pungkasnya. (Ibnu Nawawi)