Bantul, NU Online
Setiap malam Ahad Pahing, para pelajar NU Bantul yang terhimpun dalam wadah organisasi IPNU-IPPNU Bantul menggelar acara shalawatan. Tradisi yang berlangsung sejak Oktober 2015 itu digelar di tempat berbeda secara bergantian di seluruh wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Malam Ahad Pahing, (7/2/2016) shalawatan digelar di Masjid Nurul Ummah Numpukan Imogiri.
Acara ini dihadiri tak kurang dari 130 pelajar yang merupakan perwakilan dari 9 kecamatan yang ada di Bantul. Pada pukul 19.45 WIB, acara dimulai dengan hadroh oleh pelajar NU yang tergabung dalam PAC IPNU-IPPNU Pundong. Usai menggemakan shalawat dengan iringan musik hadroh, para pelajar NU Bantul kemudian bersama-sama membaca Maulid Habsy.
Setelah pembacaan maulid selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Eks Ketua PAC IPNU Pleret, Ustadz Muhammad Jawis. Pada maudhoh hasanah tersebut, Muhammad Jawis berpesan agar kader-kader IPNU-IPPNU tidak hanya memiliki cita-cita saja, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
“IPNU-IPPNU adalah tonggak pengaderan pertama NU. Oleh karena itu, para kader IPNU-IPPNU harus benar-benar memiliki cita-cita yang kemudian harus diwujudkan dengan segera. Jangan hanya bisa bermimpi tapi enggan mewujudkannya,” ujar Ustadz Jawis.
Sementara itu, Ketua IPNU Bantul, Ahmad Sidik mengungkapkan bahwa tradisi shalawatan tersebut digunakan untuk mempopulerkan tradisi-tradisi Aswaja dan IPNU-IPPNU Bantul itu sendiri.
“Selain itu, acara shalawatan bersama ini juga bisa menjadi ajang kopi darat pelajar NU se-Bantul untuk membuat gagasan baru guna membentengi kader NU sejak dini dari aliran-aliran menyimpang,” tandasnya. (Nur Rokhim/Fathoni)