Daerah

Tradisi Maulid, Warga NU Kraksaan Berbagi Buah

Sen, 5 Januari 2015 | 14:07 WIB

Probolinggo, NU Online
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang buah di sejumlah pasar tradisional di daerah Probolinggo. Pasalnya pada peringatan kelahiran Rasulullah SAW ini, mereka ramai diserbu oleh para pembeli.
<>
Meskipun harganya naik dari biasanya, hal tersebut tidak mengurangi keinginan dan minat masyarakat untuk datang membeli buahnya. Buah itu digunakan untuk berbagi buah dengan masyarakat lain dalam selamatan di setiap masjid atau mushola.

Bagi sejumlah pedagang buah di Pasar Buah kelurahan Semampir kecamatan Kraksaan, momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memberikan harapan baru untuk bisa meningkatkan pendapatan. Apalagi pembeli yang datang biasanya memilih lebih dari satu jenis buah.

“Alhamdulillah, pada bulan Maulid ini omzet penjualan buah meningkat drastis. Pembeli yang datangpun sadar dengan kondisi harga sehingga tidak terlalu lama dalam melakukan penawaran,” ungkap Sholeh, salah satu penjual di Pasar Buah di Semampir, Ahad (4/1).

Menurut Sholeh, ada beberapa jenis buah yang menjadi primadona dan sering diburu masyarakat pada bulan Maulid. Seperti apel, jeruk, klengkeng, salak, pisang dan belimbing. “Padahal pada hari biasanya, masyarakat hanya membeli buah sekedarnya saja,” jelasnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Jamilah, salah satu penjual buah di Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo. Menurutnya, fenomena melonjaknya jumlah pembeli ini memang selalu terjadi setiap bulan Maulid.

“Setiap bulan Maulid, masyarakat selalu memborong buah untuk dibagi-bagikan kepada para kerabat maupun tetangga di rumah. Biasanya masyarakat saling berbagi buah dengan cara dibawa ke masjid atau mushola pada selamatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Meskipun harganya naik dan pembelinya meningkat, Jamilah mengaku keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. Sebab harga kulakan buah itu juga naik. Sehingga antara bulan Maulid dan hari biasanya tidak ada perbedaan. “Bedanya cuma pembelinya lebih banyak dan buah yang dibeli lebih dari satu jenis,” jelasnya.

Wakil Ketua PCNU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri menegaskan, saling berbagi buah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan salah satu tradisi NU yang terus dilestarikan oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan tradisi ini bisa terus dilestarikan. Sebab semua ini merupakan bukti nyata kecintaan masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW yang mampu mengantarkan umat manusia ke jalan kebenaran,” ungkap H Hudri. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)