Daerah

TPQLB Spirit Dakwah Indonesia Kantongi Izin Kemenag Sleman

Ahad, 15 Maret 2020 | 23:00 WIB

TPQLB Spirit Dakwah Indonesia Kantongi Izin Kemenag Sleman

Para siswa TPQL Yayasan Spririt Dakwah Indonesia. (Foto: Sinung)

Yogyakarta, NU Online
Taman Pendidikan Al-Qur’an Luar Biasa (TPQLB) Yayasan Spirit Dakwah Indonesia Yogyakarta semakin memantapkan langkah untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
 
Hal itu setelah TPQLB yang bekerjasama dengan NU Care-LAZISNU DI Yogyakarta kini telah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman.
 
Serah terima izin operasional tersebut dilaksanakan di SLB Negeri 1 Yogyakarta pada Kamis 12 Maret 2020 lalu.

Makmun Mustofa dari Kemenag Sleman menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Spirit Dakwah Indonesia yang mau dengan ikhlas untuk menularkan ilmu agama, belajar Al-Qur'an, praktik ibadah, dan kaligrafi khususnya bagi anak-anak disabilitas.

"TPQLB Yayasan Spirit Dakwah Indonesia merupakan wadah bagi anak disabilitas di sekitar Yogyakarta untuk belajar ngaji dan praktik ibadah. Kegiatan ini dilakukan tanpa pemungutan biaya. Semoga istiqomah dan program ini dirasa penting untuk menjadi unggulan dan inovasi bagi Kemenag Sleman dan juga DI Yogyakarta," ujar Makmun.

Sebelumnya kegiatan TPQLB sudah mulai bergerak tahun 2013 untuk mengembangkan dirinya di Tulungagung, Jawa Timur. Makmun berharap kegiatan TPQLB ini dapat berkembang dan menjadi suatu kebanggaan khususnya bagi pendamping yayasan itu sendiri.
 
Shohih selaku sie Pendidikan TPQLB mengatakan kegiatan di TPQLB dilakukan tidak hanya untuk anak disabilitas. Akan tetapi juga untuk kalangan reguler yang terlambat belajar juga dengan niat mengedepankan inklusifitas pembelajaran.

TPQLB ini juga didukung pemerintah maupun masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada juga membuka kesadaran belajar agama, bahwa agama merupakan kebutuhan dan kewajiban semua orang tanpa pengecualian.
 
"Jika lembaga pendidikan ini berkembang, maka semakin banyak dibutuhkan ustad-ustadah untuk membantu mengajar, sehingga ada harapan harusnya lembaga TPQLB seperti ini ada di setiap kecamatan di Indonesia. Namun kerelaan mengajar dan kemauan pemerintah dan masyarakat untuk peduli itu yang menjadi tantangan bersama," katanya.

Kegiatan TPQLB dilakukan di dua tempat yaitu, di SDN Demak Ijo 2 dan di SLBN 1 Yogyakarta. Mengingat SDN Demak Ijo 2 merupakan pendidikan inclusif maka kegiatan ini untuk saat ini masih dibatasi untuk 20 santri saja.
 
Shohih juga berharap bahwa semua fasilitas pendidikan itu sama, tidak ada istilah bahwa santri buta aksara. Kami mengambil dari Bhineka Tunggal Ika, bahwasanya semua santri itu sama dan jangan sampai mereka itu buta aksara arab. Para santri berkebutuhan pun juga sangat memerlukan itu.
 
NU Care-LAZISNU DI Yogyakarta juga berkomitmen memberikan dukungannya. Seperti adanya bantuan yang diserahkan kepada Taman Pendidikan Al-Qur’an Luar Biasa (TPQLB) berupa uang tunai yang diserahkan bertepatan dengan serah terima izin operasional dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Yogyakarta.

Mamba’ul Bahri selaku Ketua NU Care-LAZISNU DIY mengatakan sebagai lembaga yang berpartisipasi dalam dakwah Islam, NU Care-LAZISNUakan selalu mendukung gerakan dari Yayasan Spirit Dakwah Indonesia melalui programnya Taman Pendidikan Al-Qur’an Luar Biasa (TPQLB).
 
Untuk menyukseskan program tersebut NU Care-LAZISNU DIY memberi bantuan berupa uang sebesar Rp 6.000.000 yang akan diberikan Rp 500.000 setiap bulannya. 
 
Mamba berharap dengan adanya bantuan dari NU Care-LAZISNU DIY
tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) TPQ LB ini.

Kontributor: Sinung
Editor: Kendi Setiawan