Pringsewu, NU Online
Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kabupaten Pringsewu H Akhyarullah mengingatkan para calon jamaah haji di daerahnya yang akan diberangkatkan pada Kloter JKG 051 pada 28 Juli 2019 untuk meluruskan niat beribadah haji ke tanah suci. Menurutnya, keberangkatkan ke tanah suci jangan sampai dicampuri dengan unsur riya (pamer).
"Jangan sampai disibukkan dengan mendokumentasikan berbagai kegiatan ibadah untuk di upload (unggah) ke media sosial. Luruskan niat haji, jangan hanya untuk selfi," anjurnya saat melakukan taaruf para petugas Kloter 051 JKG di Kecamatan Gadingrejo, Kamis (11/7).
Ia merasa prihatin fenomena di media sosial yang saat ini digunakan sebagai ajang pamer ibadah terutama ibadah haji. Beberapa jamaah ada yang mengupload kegiatan seperti thawaf, sai, bahkan shalat untuk selanjutnya disebarkan melalui media sosial. Ia memastikan ada di dalam hati mereka unsur riya yang tentunya akan mengurangi nilai pahala ibadah.
Akhyar mengajak para jamaah untuk khusyuk melaksanakan ibadah haji dan memaksimalkan kualitasnya. Ibadah haji yang tidak semua umat Islam bisa melakukannya ini memiliki tujuan utama yakni untuk beribadah. Bukan untuk jalan-jalan ataupun memamerkan diri dalam hal materi dan ibadah.
Sementara terkait persiapan ibadah haji, Ketua Kloter JKG 051 Hilal menghimbau jamaah untuk senantiasa mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Persiapan tersebut dengan menjaga kesehatan sejak dini dan membawa perlengkapan untuk kelancaran aktivitas selama ibadah di tanah suci.
"Bawa perlengkapan dan obat-obatan yang diperlukan. Siapkan mental dan senantiasa berpikir positif sebelum dan selama pelaksanaan haji," sarannya.
Selain itu ia juga menganjurkan jamaah untuk senantiasa membantu rekan-rekan haji yang membutuhkan bantuan selama perjalanan dan di tanah suci. Jangan hanya mementingkan diri sendiri dan senantiasa hindari perselisihan dengan jamaah lain.
"Kita harus membawa bekal sabar, ikhlas, dan kelembutan hati agar ibadah kita benar-benar meraih kesempurnaan berupa haji mabrur-mabrurah," katanya.
Selama di tanah suci ia juga menghimbau agar para jamaah menjauhkan diri dari sifat su'udzan (berburuk sangka) baik kepada sesama jamaah maupun kepada hal-hal lain. Karena berdasarkan pengalaman, banyak jamaah yang sengsara akibat hal ini.
"Berfikir positif kepada semua hal seperti soal makanan misalnya. Jangan berfikir dari awal kalau makanan di Arab Saudi tidak enak. Nanti takutnya selama di tanah suci tidak ada selera makan," katanya. (Muhammad Faizin)