Daerah

Tips Menembus Jurnal Internasional

Sen, 7 Juni 2021 | 06:00 WIB

Tips Menembus Jurnal Internasional

Ilustrasi: para akademisi khususnya akademisi NU perlu menguasai langkah-langkah agar bisa menembus jurnal internasional bereputasi.

Jember, NU Online
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seorang penulis agar artikelnya dapat tembus hingga jurnal internasional bereputasi. Dosen Prof Dafik menyampaikan hal itu dalam Webinar Tips dan Trik Menulis Artikel di Jurnal Internasional. Webinar diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Jember bersama Universitas Islam Jember, Sabtu (5/6).


Prof Dafik membuka presentasi dengan memaparkan motivasi dalam mengembangkan publikasi. Ada tiga motivasi yang disampaikan olehnya untuk menguatkan keyakinan penulis. Ketiganya adalah, dalam sains, seseorang diakui karena tulisannya; hasil dari riset yang baik membutuhkan sebuah tulisan yang bagus, tetapi tulisan yang bagus tidak dapat mengatasi riset yang buruk, sehingga harus baik keduanya. Kemudian, dalam sains, tidak ada hasil yang spektakuler hingga hasil itu terpublikasi.

 

Selanjutnya, cara agar tulisan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi baik Scopus maupun WOS sangat ditentukan oleh kualitas riset yang dilakukan. Untuk melakukan riset yang baik, harus memenuhi unsur IMRAD RS (Introdution, Method, Results, andDiscussion, References, Submission). Komposisi bagian-bagian yang ideal dibuat adalah 1) Introduction 1-3 halaman, Methods 1-2 halaman, Results 3-8 halaman, Discussion 1-2 halaman.

 

Ketiga, Joint Research yang dapat dilakukan melalui research group. "Research grup adalah kelompok penelitian yang bekerja dalam bidang kajian tertentu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang fundamental, dari yang sederhana sampai kompleks, dari hulu sampai hilir dan bekerja secara profesional untuk menghasilkan buku, publikasi, HAKI atau paten dengan tingkat novelty (kebaharuan) yang tinggi," paparnya.

 

Dikatakan, r​​​​esearch grup dapat dilakukan dalam tiga tingkat, yaitu tingkat program studi, fakultas, dan universitas. "Misalnya, joint research ini dapat dilakukan antara dosen A dengan dosen B satu prodi tertentu yang memiliki fokus keilmuan yang sama," ia menyontohkan.

 

Pria yang memiliki h-Indek 230 dan Scopus Document 230 ini juga menjelaskan empat jenis jurnal ilmiah secara umum. Keempatnya adalah National Journals, AccreditedJournals, International Journals, dan Reputable International Journals. Perbedaan yang dapat dilihat khusus jurnal yang berskala internasional adalah jika Internasional Journal terindeks minimal oleh Google Scholar, CrosRef, Copernicus atau DOAJ; sedangkan Reputable International Journals terindeks minimal oleh SCOPUS (Elsivier) atau WOS (Thomson Reuters).

 

"Adapun persamaan antara keduanya yakni harus berbahasa internasional yang disepakati oleh PBB, keberkalaan jelas dan terbatas jumlahnya, editorial board yang mencakup beberapa negara, kontributor artikelnya dari berbagai negara, dan memakai OJS sehingga bisa di-trace (lihat jejak) keberadaannya secara online," ungkap dosen merupakan dosen FKIP Universitas Jember.

 

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Universitas Islam Jember H Abdul Hadi berharap acara tersebut menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas tulisan para akademisi akademisi NU.

 

"Mudah-mudahan acara ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya khususnya kader-kader Nahdlatul Ulama, baik dari ISNU maupun dari Universitas Islam Jember," kata H Abdul Hadi.

 

Kontributor: Ahmad Afandi Muhaimin
Editor: Kendi Setiawan