Sumenep, NU Online
Berbagai kalangan memperingati haul KH Abdurrahman (Gus Dur) yang tahun ini memasuki tahun kesembilan. Salah satunya Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Ganding, Sumenep, Jawa Timur. Mereka menyelenggarakan halaqah kebangsaan dan majelis pelajar. Jumat (28/12).
Bekerja sama dengan Gusdurian Sumenep, peringatan haul dilaksanakan di Desa Guluk-guluk dengan menghadirkan Kiai Muhammad sebagai pembicara.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Ganding ini menyampaikan bahwa berbagai keanehan Gus Dur sebenarnya bisa dijelaskan secara syariat.
"Kewalian Gus Dur terkadang memang tidak mudah kita cerna, tetapi sangat bisa kita teladani. Tidak ada yang nyeleneh karena memang sudah tersirat dalam syariat," katanya.
"Sembilan nilai utama pemikiran Gus Dur dan berbagai pemikiran lainnya bermuara pada nilai ketauhidan, dan dari inilah Gus Dur mampu menjadi sosok yang sangat dicintai," imbuhnya.
M Khotib berharap Gusdurian Sumenep dan para pelajar NU untuk menjadi pelopor terhadap penyebaran 9 nilai utama pemikiran tersebut.
"Gusdurian dan IPNU-IPPNU adalah sebuah elemen penting dalam menularkan nilai dan pemikiran Gus Dur sebagai teladan dalam gerakan. Sinergi berbagai elemen mesti ditingkatkan sebagai problem solving di masyarakat,” jelas Ketua PAC IPNU Ganding ini .
Hadir dengan memberi pengantar materi 9 nilai, Zaynollah selaku Kordinator Gusdurian Sumenep. Dirinya juga menjelaslan agenda road show haul yang dilaksanakam secara maraton dengan melibatkan berbagai elemen.
"Road show haul ke-9 ini dilakukan secara berjenjang sebagai ikhtiar GusDurian dalam mengajak dan mengingat kembali sosok terbaik bangsa milik semua umat manusia, yakni Gus Dur,” katanya.
Dalam pandangannya, sosok Gus Dur tidak meninggal, tapi hanya pergi. “Karenanya, tetap hidup di hati,” kata pria yang juga sebagai Pimpinan Wilayah IPNU Jatim ini.
Dari peringatan haul yang dihadiri masyarakat umum dan pelajar tersebut, dirinya berharap pemerintah dapat menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. “Mengingat kontribusi dan rekam jejaknya bagi bangsa ini,” tandasnya. (Mahrus/Ibnu Nawawi)