Rais Robi' Syu’biyyah Jami’yah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nadliyyah (Jatman) Kabupaten Boyolali KH Muhadi Mualim menjelaskan tiga pegangan utama atau amalan yang mesti diamalkan para penganut tarekat.
“Pertama yakni rajin membaca istighfar. Ini jadi amalan baku, mengakui kalau kita banyak dosa,” tuturnya pada pertemuan rutin Idaroh Syu’biyyah JATMAN Boyolali di Desa Batan, Kecamatan Banyudono, Ahad (19/2).
Dicontohkan olehnya, Nabi Muhammad SAW yang sudah menyandang status sebagai kekasih Allah dan memiliki sifat maksum pun masih mau membaca istighfar. “Nabi saja yang maksum, setiap hari minimal membaca istighfar 100 kali. Lha, kita yang banyak dosa kok tidak mau,” kata dia.
Amalan kedua, yakni membaca kalimat tahlil. Amalan ketiga yang menjadi pegangan kaum tarekat yakni, memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw.
“Mari kita galakkan, ketiga hal ini. Kita coba dan rasakan, di lingkup terkecil keluarga misalnya, nanti bisa dibedakan rasanya, rumah yang sering dibacakan sholawat dengan yang tidak,” ungkapnya.
Kiai Muhadi juga mengingatkan akan bahaya fitnah yang semakin merajalela di zaman ini. “Sejarah telah membuktikan pada zaman dahulu umat Islam di Indonesia diadu domba oleh Belanda, sesame kiai dan ulama diadu, ormas islam diadu. Nah, sekarang ini ada social media, kalau tidak hati-hati bisa berbahaya,” pungkas dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua