Daerah

Tiada Kata Terlambat Peringati Maulid Nabi

Sen, 25 Februari 2013 | 09:02 WIB

Kudus, NU Online
Bagi umat Islam,  memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebuah "kelayakan". Itulah mungkin, meski bulan Rabiul Awal telah usai, tapi peringatannya masih menggaung di tengah masyarakat.
<>

“Memperingati Maulid Nabi, tidak ada kata terlambat. Malah kalau bisa setiap waktu kita peringati bersama,” kata Pengurus  Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kudus KH Mashud Siraj dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad di Halaman Masjid At Taqwa Loram Wetan Jati Kudus, Ahad malam (24/2).

KH Mashud mengatakan peringatan maulid nabi ini harus selalu kita peringati setiap waktu sehingga umat Islam bisa mengenang dan meneladani Nabi setiap saat. Biasanya semakin jauh dari waktu peristiwa kelahiran Nabi Muhammad, orang sering mudah lupa cerita dan sejarahnya. 

“Dengan begini, umat Islam akan selalu ingat apa yang diperjuangkan Nabi Muhammad sebagai tokoh reformis dunia  yang merubah dari zaman Jahiliyyah menjadi islamiyah seperti ini,” tandas Dai asal desa Karangbener Kudus ini.

Ia mengingatkan tidak ada hari yang lebih penting kecuali hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.  Dalam sorotan KH Mashud, sekarang ini banyak orang  memahami hari yang paling penting adalah hari kelahiran  anaknya.

“Meski hari Kelahiran anak kita peringati, toh belum  tentu bisa menjadi anak  yang baik,” ujar KH Mashud  berseloroh  yang disambut gerr ratusan jamaah yang hadir. 

KH. Mashud menegaskan memperingati Maulid Nabi itu menjadi salah satu bukti cinta kepada utusan Allah tersebut. Mencintai  Nabi, katanya, berarti meneladani atau meniru kebaikannya.

“Bila kita mencintai Nabi, besok di yaumil qiamah akan bersama-sama menjadi teman Rasulullah di Surga,” tandasnya. 

Kegiatan yang dilaksanakan jamiyah Shimtud Duror al Muhibbin desa Loram ini, rencananya mengundang Pengasuh Pondok Pesantren Raudhotut Tholibin Rembang  KH Mustofa Bisri. Namun, pada malam itu Gus Mus berhalangan hadir dan mewakilkan KH Sarofudin untuk menyampaikan mauidhahnya.

Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Qomarul Adib