Daerah

Tetap Optimis dalam Perjuangan Walau Rintangan Menghadang

NU Online  ·  Senin, 6 Februari 2017 | 02:01 WIB

Tetap Optimis dalam Perjuangan Walau Rintangan Menghadang

Mustasyar PCNU Pringsewu H. Sujadi

Pringsewu, NU Online
Sudah menjadi sunnatullah sebuah perjuangan akan selalu menghadapi tantangan. Namun, tidak sedikit pula yang mendukungnya.

"Kalau berjuang, pasti ada yang senang dan juga ada yang tidak senang. Itu sudah Hukum alam," demikian penjelasan Mustasyar PCNU Pringsewu H. Sujadi saat mengupas  tafsir Al-Qur’an surah Al-Kautsar pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (5/1).

Namun, kata dia, rintangan dalam perjuangan tersebut tidak boleh menjadikan diri patah semangat dan pesimis. Optimisme harus terus dipupuk dengan terus berjuang sesuai keyakinan dan target yang akan dicapai. "Jangan senang dan lupa daratan ketika dipuji dan jangan bersedih kati ketika dicaci-maki. Kita harus yakin dengan perjuangan yang kita jalani," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang disapa Abah Sujadi, mengingatkan bahwa dalam perjuangan dengan berbagai bentuknya harus mengedepankan kerja sama dan kekompakan setiap elemen. Karena jika tidak ada soliditas maka akan mudah terprovokasi dan dan tercerai-berai.

Mengutip maqolah Ali Bin Abi Thalib RA, Abah Sujadi mengatakan bahwa kejahatan yang terorganisir akan dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.

Ia juga memberikan salah satu  langkah lainnya ketika ada pihak yang benci dengan perjuangan yang sedang dijalani yaitu dengan banyak bershalawat.

"Perbanyak shalawat untuk terhindar dari orang-orang yang menzalimi kita," katanya sembari menuliskan shalawat tersebut di papan tulis dan mengijazahkannya kepada jamaah untuk dapat diamalkan.

Shalawat yang sudah sangat populer tersebut berisi tentang doa agar terhindar dari orang-orang yang senantiasa menzalimi. Adapun lirik shalawat tersebut adalah "Allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa asyghili dzolimin bi dzolimin, wa akhrijna min bainihim salimin, wa ala alihi wa sahbihi ajmain". (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)