Daerah

Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pesantren Nurul Iman Tempati Lahan Baru

Sab, 21 Agustus 2021 | 02:15 WIB

Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pesantren Nurul Iman Tempati Lahan Baru

Foto: dok Nurul Iman

Bandung, NU Online
Pondok Pesantren Nurul Iman adalah Pondok Pesantren yang berlokasi di Jalan Cibaduyut Raya, Blok TVRI III, Kelurahan Cibaduyut Wetan,Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. 

 

Pada tahun pada tahun 2020, karena lokasi pesantren berada di samping Tol Cipularang, tepatnya dekat pintu keluar tol Moh Toha, pesantren dan lembaga-lembaga formal yang berada di bawah naungan yayasan pesantren (RA, MI, MTS, MA) harus merelokasi bangunan ke lokasi baru. Di jalur tersebut, berdasarkan rencana pembangunan yang dicanangkan Pemerintah, juga akan dibangun lintasan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

 

Pimpinan Pesantren KH Khoiruddin Aly mengatakan setelah proses ganti rugi dan relokasi lahan dan bangunan selesai, kini pesantren telah membangun kembali gedung pesantren di lahan yang baru yang letaknya tidak jauh dari lokasi lama.

 

"Alhamdulillah walaupun pembangunan pesantren belum sepenuhnya selesai di lahan dan gedung yang baru para santri dan siswa sudah mulai kembali beraktivitas belajar dan mengaji dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkap KH Khoiruddin Aly, Jumat (20/8/2021).

 

Menurutnya, dalam kondisi pandemi saat ini para siswa dan santri yang berjumlah sekitar 2000 siswa dari RA hingga Madrasah Aliyah telah memulai kembali kegiatan pembelajaran dengan sistem daring dan luring.


Sekilas sejarah

Pesantren Nurul Iman, berawal dari Masjid Jami' Al Muhajirin yang didirikan oleh almarhum KH Saepuddin pada tahun 1986. Pada tahun 1996 berdirilah bangunan pertama Pesantren Nurul Iman yang diprakasai oleh KH Khoiruddin Aly, salah satu menantu KH Saepuddin. KH Saepuddin adalah alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Pondok Pesantren Al Qur'an Al Falah Bandung.

 

Dalam mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Iman KH Khoiruddin Aly dibantu oleh adik kandungnya yaitu Ustadz Shofwan Aly dan adik iparnya Ustadz Ayi Saepulloh.

 
Pesantren dijalankan dengan berlandaskan kepada kaidah Al-muhafadhah ‘ala qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah. Karenanya, selain mengkaji kitab-kitab kuning, Nurul Iman juga menyelenggarakan berbagai lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Yayasan Podok Pesantren Nurul Iman, mulai dari RA (Raudlatul Athfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTS (Madrasah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah).

 

Pada tahun 2021 ini, santri yang tinggal di pesantren berjumlah 800 terdiri dari putra putri. Adapun jumlah siswa keseluruhan dari RA hingga Madrasah Aliyah adalah sekitar 2000 siswa.


Kontributor: Mohammad Puad Syafii
Editor: Kendi Setiawan