Terbentuk, Pengurus Takmir Masjid Kiai Sholeh Darat
NU Online · Senin, 24 September 2012 | 10:37 WIB
Semarang, NU Online
Setelah lama vakum kepengurusan, Ahad (2/9) tadi malam, dzurriyyah (keturunan) KH Sholeh Darat bersama kaum muslimin Kecamatan Semarang Utara dan sekitarnya berhasil menyusun kepengurusan baru dalam musyawarah.<>
Keberhasilan musyawarah ini diilhami kesuksesan menggelar rangkaian acara akbar dalam rangka Haul ke-112 Mbah Sholeh Darat pada 8-10 syawal 1433 H (26-28/8) lalu. Waktu itu yang hadir dan bermusyawarah adalah orang-orang yang aktif bekerja dalam kepanitiaan haul tersebut.
Dari 9 nama panitia aktif yang diusulkan, terpilih tokoh yang dianggap tua di antara hadirin. Khomsin Bisri, pengusaha asal Madura yang telah tinggal di RW 01 Kelurahan Dadapsari Kecamatan Semarang Utara sejak 1987, didukung oleh mayoritas peserta musyawarah.
Pembina paguyuban tukang cukur Madura di Semarang yang menikah dengan perempuan Semarang Utara dan tinggal di dekat masjid Kiai Sholeh Darat ini mendapat 18 suara. Sedangkan ketua RW 01, As’adi Sodiq, mendapat 8 suara. Keduanya didaulat sebagai ketua dan wakil ketua Takmir Masjid Kiai Sholeh Darat.
Adapun sekretaris diamanahkan kepada aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Semarang Utara, Agung Slamet Triyono. Sedangkan Bendahara, dipercayakan kepada pegiat pengajian, Supriyanto.
Disepakati pula penyusunan pengurus Seksi Kepemudaan, Peribadatan dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Serta Seksi Pendidikan, Pemeliharaan dan Keamanan. Ada pula pembantu umum. Semuanya diisi para pemuda maupun orang tua yang semangat beribadah dan berhaluan ahlussunnah wal jamaah (aswaja).
Adapun keluarga dzurriyyah Mbah Sholeh Darat masuk dalam struktur Pembina. Sedangkan penasehat diisi para kiai dan tokoh masyarakat di Semarang Utara.
Selain menyepakati susunan kepengurusan, musyawirin juga mufakat periode khidmah (pengabdian) selama tiga tahun, 2012-2015, terhitung sejak 1 Oktober 2012. Mereka dibantu tenaga sukarela serbaguna dari dua orang mahasiswa baru Universitas Wahid Hasyim yang berkomitmen tinggal di masjid Kiai Sholeh Darat hingga lulus.
Keduanya adalah Hari Jumandhoni dan Arisyahbanna, berasal dari kudus, pernah mondok di pesantren Kiai Arwani Kudus dan alumni Madrasah Aliyah NU Kradenan Kudus. Dua mahasiswa ini siap mengumandangkan adzan, iqomat, membersihkan masjid dan mendidik para santri TPQ dan Madin yang nanti akan terbentuk. Jika darurat tidak ada imam sholat, keduanya juga siap.
Perwakilan Dzurriiyah Kiai Sholeh Darat, Agus Taufiq menyampaikan, yang perlu dilakukan pengurus takmir adalah memakmurkan masjid dan memberi pelayanan yang baik kepada seluruh umat Islam di Semarang. Hal itu dia sebutkan karena masjid tersebut bukan hanya milik warga kampung Darat atau Kelurahan Dadapsari, melainkan milik Kota Semarang. Terlebih KH Sholeh Darat adalah tokoh nasional yang di zaman dulu menjadi gurunya para ulama Tanah Jawa.
“Pengurus Takmir sekarang ini harus kompak dan fokus berkhidmah untuk memakmurkan masjid dan memberi pelayanan kepada umat Islam di Semarang,” ujar guru SMK swasta keagamaan di Semarang ini.
Berikutnya, salah satu imam masjid Kiai holeh Darat, Agus Tiyanto Hamzah berpesan, seksi pendidikan harus bekerja keras. Sebab masyarakat mengharapkan adanya Madrasah Diniyyah (Madin), dan pihaknya telah mempersiapkan pembukaan Madin sebagai penyambung Taman Pendidikan Al-Quir’an (TPQ) yang telah ada.
“Kita perlu menghidupkan Madrasah Diniyyah, agar para santri TPQ melanjutkan ngajinya. Seksi Pendidikan harus bekerja keras,” tuturnya.
Gelar Dzikir dan Sholawatan
Ketua terpilih Khomsin Bisri menyampaikan, ia bersama jajaran pengurus takmir akan berusaha maksimal memenuhi harapan-harapan tersebut serta harapan kaum muslimin yang ingin nguri-uri ajaran KH Sholeh Darat.
Pihaknya berjanji akan sering menggelar majlis dzikir bersama dengan membaca rotib (susunan wirid) maupun sholawatan, sebagaimana diajarkan Kiai Sholeh Darat. Kerjasama dengan pihak lain seperti jamaah Al-Khidmah maupun lainnya siap dia lakukan.
“Kami akan berusaha memenuhi semua harapan itu. Kami ingin masjid ini makmur dengan berbagai kegiatan dzikir dan sholawatan sebagaimana diajarkan Mbah Sholeh Darat. Mohon doa restu dan dukungannya,” tutur Khomsin seraya mengajak berdoa.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muhammad Ichwan DS
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua