
Pengasuh Pesantren Mambaul Hasan Desa Sungai Tendang Kumai, Pangkalan Bun, Habib Abdurrahman Al-Qodri (Foto: NU Online/Suhud Mas'ud)
Suhud
Kontributor
Kotawaringin Barat, NU Online
Pengasuh Pesantren Mambaul Hasan Desa Sungai Tendang Kumai, Pangkalan Bun, Habib Abdurrahman Al-Qodri dalam ceramahnya mengajak kepada jamaah agar meneladani Nabi Muhammad SAW dengan diawali untuk keluarganya sendiri.
"Meneladani Rasulullah terutama dipraktikkan untuk keluarga kita sendiri," ujarnya.
Ajakan itu disampaikan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah yang diadakan oleh Bocah Demak (Bodem) di Masjid Miftahul Huda Jalan Kawitan 1 Sidorejo Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/10) malam.
Dikatakan, untuk mengukur keteladanan seseorang terhadap baginda Rasulullah SAW di antaranya mempraktikkan untuk keluarganya dahulu. Jika keluarganya baik maka ia akan baik pula, namun jika keluarganya kurang baik artinya ia belum mampu memberikan contoh yang baik kepada keluarganya.
"Dalam meneladani Nabi Muhammad SAW harus mengenal dahulu. Cara mengenal Rasulullah harus melalui para kiai, ustadz, atau guru. Kita ini mengadakan peringatan maulid nabi setiap tahun tapi belum mengenal tauladan Nabi. Maka hal ini harus benar-benar kita pelajari, agar kita bisa mengamalkannya," timpalnya.
Selain itu, dalam era digitalisasi ini Habib mengingatkan pentingnya memberikan pengetahuan dan pengawasan terhadap anak-anaknya. Hal itu ia sampaikan karena saat ini banyak remaja lebih mencintai handphone dibandingkan dengan pengetahun beragama, apalagi Al-Qur'an.
"Kita mesti prihatin ketika banyak remaja yang tidak mengerti pengetahuan tentang agama. Kita pun harus prihatin banyak remaja akil baligh tapi belum melaksanakan shalat sebagai kewajiban umat Islam," jelasnya.
Panitia kegiatan Muhammad Abdul Aziz kepada NU Online, Senin (2/11) menyampaikan, tujuan diadakannya maulid nabi guna memberikan pemahaman agar apa yang diajarkan Rasulullah bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Menurutnya, dengan mengadakan pengajian secara terbuka akan lebih mudah diterima oleh masyarakat secara luas.
"Kami mengucapkan terima kasih atas peran serta berbagai pihak yang telah membantu segala hal dalam mensukseskan kegiatan ini," ungkapkan.
berharap, kegiatan yang sama tidak hanya dilaksanakan tahun ini saja. Namun pada tahun mendatang juga bisa diadakan kegiatan yang sama. "Di samping sebagai ajang pembelajaran untuk diri sendiri, juga sebagai ajang silaturahim seluruh umat Islam," ucapnya.
Kontributor: Suhud Mas'ud
Edtor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua