Daerah

Tekad Habib Asad Setelah Terpilih Pimpin JATMAN Lampung

NU Online  ·  Kamis, 24 Januari 2019 | 04:18 WIB

Tekad Habib Asad Setelah Terpilih Pimpin JATMAN Lampung

Habib Asad (Nomor Lima dari Kiri)

Pringsewu, NU Online
Habib Asadullah Assegaf terpilih menjadi Ketua (Mudir) Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Provinsi Lampung pada Musyawarah Wilayah Idaroh Wustho (Muswidwus) JATMAN VI di komplek Pesantren Sunan Jati Agung Kabupaten Pringsewu, Rabu (23/1).

Habib Asadullah Assegaf adalah sosok ulama yang tak asing lagi di Provinsi Lampung.  Ia adalah putra dari Habib Muhammad Assegaf yang juga pernah menjadi Mudir Wustho JATMAN Lampung. Ia juga adalah cucu dari KH Al-Habib Abu Abdillah atau dikenal dengan Mbah Kiai Abu, salah seorang pembawa organisasi thariqah di Provinsi Lampung.

Pria yang karib disapa Habib Asad ini terpilih menggantikan Habib Yahya Assegaf yang pada Musyawarah tersebut didapuk sebagai Rais Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Provinsi Lampung periode 2019-2024.

Habib Asad yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ma’arif Tegineneng, Lampung Selatan ini mengatakan bahwa langkah awal yang akan ia lakukan setelah dipercaya memimpin oraganisasi tarekat NU ini adalah membenahi kepengurusan organisasi.

“Kami akan menyusun struktur kepengurusan lima tahun mendatang dan akan mengagendakan pelantikan sekaligus melakukan musyawarah tindak lanjut program kerja JATMAN di masa mendatang,” kata Habib Asad melalui sambungan telepon kepada NU Online.

Ia pun bertekad akan mewujudkan harapan yang sudah menjadi tema besar Muswidwus yakni menjadikan thariqah sebagai langkah untuk mempererat ukhuwah Islamiyyah, Wathaniyah dan Insaniyah.

Apalagi di masa tahun politik seperti sekarang ini, banyak sekali ditemukan khususnya di media sosial, ukhuwah yang tercerai berai akibat perbedaan pilihan politik. Hal ini tentu menurutnya harus dihindari oleh masyarakat khususnya para anggota thariqah. Ukhuwah (persatuan) harus dikedepankan dan tidak boleh terkalahkan oleh pesta demokrasi lima tahunan.

“JATMAN Lampung tidak berpolitik praktis dan mengembalikan pilihan politik kepada jama'ah. JATMAN tetap fokus bagaimana memasyarakatkan thariqah dan menthariqahkan masyarakat,” pungkasnya.  (Muhammad Faizin)