Daerah

Tarhib Ramadhan LTMNU Bogor, Kiai Manarul Ingatkan Umat Islam Jangan Sombong

Sel, 6 April 2021 | 06:45 WIB

Tarhib Ramadhan LTMNU Bogor, Kiai Manarul Ingatkan Umat Islam Jangan Sombong

Abi Manarul menegaskan aslinya sifat manusia terpotret di bulan Ramadhan. Karena itu Ramadhan jangan diisi dengan hanya bermalas-malasan dalam beribadah dan enggan bersedekah. (Foto: Abdul Hakim Hasan)

Bogor, NU Online

Rais Syuriyah PBNU, KH Abi Manarul mengingatkan dalam menyambut bulan Ramadhan ini umat Islam harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

 

"Upaya minimal kita adalah rasa suka cita, jika umur kita dapat menjumpai bulan Ramadhan. Selanjutnya, kikis habis rasa sombong dan berbangga diri," kata Abi Manarul panggilan khasnya pada Tarhib Ramadhan LTMNU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/4) malam dalam rilis yang diterima NU Online.

 

Abi Manarul menegaskan aslinya sifat manusia terpotret di bulan Ramadhan. Karena itu Ramadhan jangan diisi dengan hanya bermalas-malasan dalam beribadah dan enggan bersedekah. "Sejatinya ini sifat dasar yang melekat pada diri seseorang. Bukankah kita paham bahwa setan dibelenggu aktivitasnya di bulan suci Ramadhan?" kata Abi Manarul mengajak jamaah merenung.

 

Tarhib Ramadhan tersebut dikemas dengan acara Ngopi Bareng Keliling bersama Abi Manarul berlangsung di Masjid Al Muawwanah, RW 08 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan dalam rangka menjalin kembali relasi hubungan ke-NU-an. 

 

Para pendiri Masjid Al Muawwanah, utamanya generasi KH Abdul Majid atau yang beken dipanggil Wan Kotong, adalah seorang kiai yang rajin membina kader dan bermanhaj Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah. "Banyak kader-kader yang dibina beliau, termasuk diantaranya Abi Kyai Manarul," kata H Agus Riadi, Ketua LTMNU Kabupaten Bogor setelah menggali informasi.

 

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Abi KH Manarul. "Ya, dulu semasa kuliah di Jakarta selepas mesantren di Cirebon, saya termasuk yang mendapat gemblengan dari KH Abdul Majid," kata Abi Manarul.

 

Menurut H Agus Riadi, LTM NU, selain upayanya memakmurkan masjid, juga berusaha menyambung kembali relasi dalam rangka mengingatkan perjuangan sejarah yang ditempuh dengan segala keterbatasan dari para pendahulu.

 

Kiai Daerobih, generasi cucu pendiri Masjid Muawwanah menyatakan bahwa sampai saat ini amaliah dan manhajnya sama dengan NU.

 

"Masjid Muawwanah ini, bermanhaj NU," kata Ketua DKM yang juga alumnus Pesantren Al-Aulia Cibungbulang Bogor pimpinan Ajengan Aim, mantan Ketua PCNU Kabupaten Bogor dan alumnus ponpes Bangil Jawa Timur.

 

"Kami sangat senang dan menyambut baik PC LTMNU bersama-sama memakmurkan masjid al-Muawwanah. Jamaah pun secara ber-ta'awun, ikut menyukseskan acara ini," papar KH Daerobih, Kiai Muda yang supel dan ramah tersebut.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan