Probolinggo, NU Online
Paham radikalisme masuk melalui tempat ibadah seperti masjid, mushola hingga kelompok pengajian. Sebagai salah satu upaya untuk menangkal masuknya paham radikal, Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kota Probolinggo akan melakukan pendataan sekaligus labelisasi masjid.
Untuk saat ini, labelisasi baru dilakukan di PC LTMNU Kota Kraksaan. Berikutnya akan dilakukan di PC LTMNU Kabupaten Probolinggo dan PC LTMNU Kota Probolinggo.
Ketua PC LTMNU Kota Probolinggo Ali Yazid mengatakan langkah labelisasi ini merupakan instruksi dari PW LTMNU Provinsi Jawa Timur. Bahkan Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan labelisasi masjid.
“Kalau Kraksaan sudah dilakukan sejak Januari lalu. Setelah lebaran, baru di Kota dan Kabupaten Probolinggo akan melakukan labelisasi masjid-masjid yang ada,” katanya, Senin (13/6).
Menurut Ali Yazid, label yang dipasang berisi nama masjid, tahun berdiri dan nama takmir lengkap dengan logo NU. Begitu masjid tersebut ada label NU, maka oknum yang memiliki pikiran untuk merusak tatanan dan kerukunan umat selama ini tidak akan bisa bergerak.
“Selama ini yang diserang adalah masjid-masjid yang ada di daerah perkotaan. Jadi labelisasi ini sangat penting dilakukan demi memperjelas keberadaan masjid-masjid NU,” jelasnya.
Ali Yazid menjelaskan sekilas labelisasi itu memang tidak penting. Namun jika dilihat lebih dalam lagi, keberadaannya justru sangatlah penting. “Karena ini menyangkut identitas masjid, termasuk paham NU bisa dimasukkan,” terangnya.
Sementara Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Probolinggo Basar menyambut baik rencana labelisasi masjid yang akan dilakukan di sejumlah masjid yang ada di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Dengan adanya labelisasi ini maka pihaknya tidak kesulitan mengurus dan memberikan rekomendasi susunan pengurus nadzir wakaf.
“Selama ini belum ada yang memikirkan identitas masjid yang ada di Kota maupun Kabupaten Probolinggo. Biasanya pendataan masjid baru dilakukan saat ada masalah,” katanya. (Syamsul Akbar/Zunus)