Tanah Longsor Landa Tulungagung, Belasan Rumah Rusak
NU Online · Sabtu, 6 Desember 2003 | 11:15 WIB
Tulungagung, NU Online
Tiga desa di Kecamatan Pegerwojo, Tulungagung Jawa Timur, Kamis (4/12) malam kemarin dilanda bencana tanah longsor. Akibatnya, sebuah rumah rata dengan tanah dan belasan rumah dan sebuah musholla rusak. Selain itu, tanah longsor juga mengakibatkan beberapa ruas jalan di pegunungan itu tertimbun lumpur. Tak ada korban jiwa dalam musibah bencana alam yang melanda kawasan pegunungan Willis ini.
Musibah tanah longsor ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB saat wilayah pegunungan itu diguyur hujan lebat. Saat kejadian, warga sempat berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Guyuran hujan langsung menggerus tanah lereng pegunungan yang hutannya gundul. Tanah longsor pun terjadi dan menghantam rumah-rumah penduduk.
<>Bencana tanah longsor ini melanda tiga desa di Kecamatan Pagerwojo, sekitar 25 km arah barat Kota Tulungagung. Yaitu, Desa Kradenan, Pagerwojo dan Penjor. Yang paling parah, musibah tanah longsor terjadi di Desa/Kec. Pagerwojo. Sedikitnya, 10 rumah warga di desa ini mengalami kerusakan dan ruas jalan di dekat jembatan Brubus tertimbun longsoran tanah hingga beberapa meter.
''Ada sepuluh rumah warga kami yang rusak akibat dilanda tanah longsor,'' ujar Kepala Desa/Kec. Pagerwojo, Sukari di sela-sela kesibukannya mendata rumah-rumah warganya yang rusak disapu tanah longsor.
Rumah yang rusak disapu tanah longsor diantaranya rumah milik Sumadi, Samelan, Tomo, Warji di Dusun Kebonsari Desa Pegerwojo dan rumah Mujiono, Suparno, Warsitin, Yamat, Sapar dan Sujito di Dusun Boto Desa Pegerwojo. Belum diketahui dengan pasti berapa kerugian material akibat bencana alam ini.
Dari sepuluh rumah itu, empat diantaranya mengalami rusak cukup parah. Bahkan, rumah milik Suparno yang sehari-hari digunakan untuk warung kopi rata dengan tanah. Suparno akhirnya kehilangan rumah tinggalnya. Siang kemarin, warga bekerja bakti membenahi rumah berdinding gedhek ini.
Di Desa/Kec. Pagerwojo, tanah longsor juga menimbun ruas jalan yang berada di atas jembatan Brubus. Selain tertimbun lumpur, ruas jalan yang menghubungkan ke desa Penjor ini juga ditumbangi beberapa pohon. Warga dan anggota TNI, siang kemarin, bergotong royong membersihkan lumpur dan pohon yang tumbang.
Di Desa Kradenan, tanah longsor mengakibatkan sebuah musholla mengalami kerusakan. Teras musholla rusak dan lantai di dalamnya dibanjiri Lumpur. Ini terjadi, karena lereng gunung diatasnya yang sudah gundul longsor akibat diterjang guyuran air hujan yang cukup deras. Sementara, di Desa Penjor tiga rumah warga juga disapu tanah longsor hingga mengalami kerusakan. ''Di Desa Kradenan, yang terkena longsor hanya sebuah musholla,'' ujar Kades Desa Kradenan, Alis Yusmiati.
Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM dan Wabup Moh Athiyah SH, Jumat (5/12) siang langsung meninjau lokasi musibah bencana alam ini. Satu per satu, rumah warga korban bencana alam dikunjungi Bupati yang juga mantan Kepala Dinas PUPPW Pemkab Tulungagung ini. Bahkan, untuk menuntaskan kunjungannya, Bupati juga menyempatkan diri shalat Jumat di masjid dekat lokasi kejadian. Malam hari setelah kejadian, Bupati juga sudah mengirimkan bantuan makanan kepada para korban.
''Kerugian material akibat bencana alam ini masih kita kalkulasi. Kita juga mengkalkulasi biaya untuk membantu para korban yang rumahnya rusak,'' kata Bupati Heru Tjahjono.(kd-mhb)
Rumah Lenyap, Nyawa Selamat
''Kulo langsung mlajeng nuju omahe tonggo naliko krungu swanten siti ingkang longsor. Sak bare niku, omah kulo ambruk (Saya langsung lari menuju rumah tetangga ketika terdengar suara tanah longsor. Setelah itu, rumah saya ambruk),'' tutur Suparno (65), warga Desa/Kec. Pagerwojo.
Ya, Suparno termasuk korban bencana yang paling menderita. Pasalnya, rumah satu-satunya yang jadi tempat tinggal dan dijadikan tempat usaha membuka warung kopi itu, kini rata dengan tanah. Di lokasi rumahnya tinggal puing-puing bangunan rumah yang berserakan.
Entah bagaimana nasib Suparno dan tiga orang anggota keluarganya jika malam itu tidak cepat-cepat berlarian mencari lokasi pengungsian ketika musibah tanah longsor terjadi di kegelapan malam. ''Begitu mendengar tanah longsor, saya dan keluarga langsung berlari keluar rumah,'' kata Suparno.
Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono, MM yang mendatangi lokasi rumah Suparno yang berada di tepi jalan raya juga terlihat trenyuh. Melihat itu, Bupati langsung menyalami dan memberikan bantuan untuk meringankan beban warga pegunungan ini. ''Ini sekedar bantuan, Pak,'' kata Bupati Heru.
Sumadi (45), warga Dusun Kebonsari Desa/Kec. Pagerwojo juga tak kalah bersedih. Pasalnya, sebagian bangunan rumahnya juga hancur diterjang tanah longsor. Dinding tembok bagian belakang rumahnya, hancur berkeping-keping diterj
Terpopuler
1
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
5
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
6
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
Terkini
Lihat Semua