Daerah

Takmir Masjid di Jember Gelar Pelatihan Tartil Al-Qur’an

NU Online  ·  Jumat, 29 Maret 2013 | 08:11 WIB

Jember, NU Online
Takmir Masjid Jamik Baitul Amien Jember menggelar Pelatihan Nasional Tartil Al-Qur’an, yang diikuti oleh kalangan umum. Sekitar 300 peserta mengikuti pelatihan ini, yang terdiri dari karyawan dan guru SD - SMP Baitul Amien, guru TPA-TPA, dan bahkan dari kalangan Muhammadiyah.<>

“Membaca Al-Qur’an dengan tartil memang harus dengan belajar dan belajar. Kalau sekedar bisa, banyak. Belum tentu orang Arab sekalipun tertil dan  fasih membaca Qur’an,” ujar ketua panitia, Saifulah Hudi, kepada NU Online, Senin (25/3).

Bagi umat Islam, membaca Al-Qur’an dengan fasih adalah sebuah keniscayaan. Namun sayang, tidak semua orang fasih dalam membaca Kalam Ilahi ini. 

Menurut ketua panitia, Saifulah Hudi, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menambah ketartilan peserta dalam membaca Al-Qur’an. 

Pelatihan itu telah digelar selama dua hari 23-24 maret 2013 kemarin di masjd Baitul Amien. Tutor utamanya adalah KH. Muhammad Bashori Alwi, pengasuh pesantren Ilmu Al-Quran, Malang dan KH. Ali Fikir, Imam Masjid Al-Akbr, Surabaya.

“Pesertanya di luar dugaan kami, dan ternyata masyarakat Jember masih banyak yang antusias belajar tartil,” ungkap Saifulah Hudi.

Dalam peltihan tersebut, Kiai Basori lebih banyak mengajarkan dan mempraktekkan membaca surat Al-Fatihah, surat-surat pendek dan bacaan tahiyat akhir. Ketiga surat itu diajarkana dan dibaca berulang-ulang dengan tingkat kefasihan yang tinggi agar dikuasai betul kefasihannya oleh  peserta.

“Kenapa kita harus fasih membaca Al-Fatihah itu karena satu-satunya Al-Qur’an yang dibaca dalam shalat hanya Fatihah. Sedangkan tahyat akhir juga wajib dibaca fasih karena termasuk bacaan sholat yng tidak boleh salah sedikitpun,” tukasnya.

Sementara Kiai Ali Fikri mengajarkan cara megeluarkan huruf, tajwid dan ketartilan.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak