Daerah
STISNU Nusantara Teliti Aswaja di Kalangan Pelajar SMA-MA Se-Kabupaten Tangerang
NU Online · Kamis, 17 Maret 2016 | 15:04 WIB
Jakarta, NU Online
Isu radikalisme dan generasi muda di Kabupaten Tangerang menjadi perhatian khusus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang. Sekolah tinggi ini meluncurkan program seminar Ahlussunnah wal Jamaah dalam bentuk penelitian, pengabdian dan penyuluhan untuk pelajar SMA dan MA se-Kabupaten Tangerang.
Ketua tim peneliti HM Qustulani menyampaikan bahwa kegiatan ini dibagi dalam tiga indikator; pentingnya Pancasila dan NKRI, syariat Islam dan ke-Indonesiaan, dan wawasan ke-Aswaja-an.
"Tiga indikator ini akan diolah dan diuji realibitasnya, kemudian akan dibuat kuesionernya. Perihal populasi dan sampel yang diambil ditargetkan seluruh siswa kelas 12 se-Kabupaten Tangerang, minimal 10-30% dari populasi. Metode survei menjadi salah satu alat analisis dalam penelitian ini," kata Qustulani, Rabu (16/3).
Setiap harinya kita akan datangi sekolah dan madrasah se Kabupaten Tangerang. Hari ini kita di MA Darul Ulum dan MA Nurul Falah Kota Tangerang.
Pihaknya berharap program ini memutus mata rantai gerakan ideologi yang mencoba meracuni pemikiran keislaman generasi muda khususnya adik-adik kelas 12 yang akan lulus.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STISNU Nusantara Dr Bahrudin menambahkan, tujuan program ini, "Membentengi generasi muda (yang baru lulus) dari bahaya radikalisme. Kita berharap, generasi bangsa ke depannya khususnya generasi muda Kabupaten Tangerang tidak ada yang mengikuti organisasi radikal atas nama agama."
Ketua STISNU Nusantara Tangerang KH A Baijuri Khotib berharap kegiatan mendapat sambutan positif dari pengelola lembaga pendidikan terutama kepala madrasah atau sekolah.
"Jika hasil penelitian ini signifikan, STISNU Nusantara berharap pemerintah daerah mengambil kebijakan sebagai tindak lanjut penelitian untuk kemaslahatan bersama khususnya bagi Kabupaten Tangerang," kata Kiai Baijuri.
Kegiatan ini juga akan dilaksanakan di MA dan SMA/sederajat di Kota Tangerang. (Red Alhafiz K)
Isu radikalisme dan generasi muda di Kabupaten Tangerang menjadi perhatian khusus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang. Sekolah tinggi ini meluncurkan program seminar Ahlussunnah wal Jamaah dalam bentuk penelitian, pengabdian dan penyuluhan untuk pelajar SMA dan MA se-Kabupaten Tangerang.
Ketua tim peneliti HM Qustulani menyampaikan bahwa kegiatan ini dibagi dalam tiga indikator; pentingnya Pancasila dan NKRI, syariat Islam dan ke-Indonesiaan, dan wawasan ke-Aswaja-an.
"Tiga indikator ini akan diolah dan diuji realibitasnya, kemudian akan dibuat kuesionernya. Perihal populasi dan sampel yang diambil ditargetkan seluruh siswa kelas 12 se-Kabupaten Tangerang, minimal 10-30% dari populasi. Metode survei menjadi salah satu alat analisis dalam penelitian ini," kata Qustulani, Rabu (16/3).
Setiap harinya kita akan datangi sekolah dan madrasah se Kabupaten Tangerang. Hari ini kita di MA Darul Ulum dan MA Nurul Falah Kota Tangerang.
Pihaknya berharap program ini memutus mata rantai gerakan ideologi yang mencoba meracuni pemikiran keislaman generasi muda khususnya adik-adik kelas 12 yang akan lulus.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STISNU Nusantara Dr Bahrudin menambahkan, tujuan program ini, "Membentengi generasi muda (yang baru lulus) dari bahaya radikalisme. Kita berharap, generasi bangsa ke depannya khususnya generasi muda Kabupaten Tangerang tidak ada yang mengikuti organisasi radikal atas nama agama."
Ketua STISNU Nusantara Tangerang KH A Baijuri Khotib berharap kegiatan mendapat sambutan positif dari pengelola lembaga pendidikan terutama kepala madrasah atau sekolah.
"Jika hasil penelitian ini signifikan, STISNU Nusantara berharap pemerintah daerah mengambil kebijakan sebagai tindak lanjut penelitian untuk kemaslahatan bersama khususnya bagi Kabupaten Tangerang," kata Kiai Baijuri.
Kegiatan ini juga akan dilaksanakan di MA dan SMA/sederajat di Kota Tangerang. (Red Alhafiz K)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua
