Daerah

SMP Lazuardi Al Falah Depok Hadirkan Pergunu dan IPNU dalam Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS

Sel, 10 September 2019 | 00:30 WIB

SMP Lazuardi Al Falah Depok Hadirkan Pergunu dan IPNU dalam Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS

Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDS) OSIS SMP Lazuardi menghadirkan Pergunu dan IPNU.

Depok, NU Online
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Lazuardi Al Falah, Depok, Jawa Barat mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDS). Kegiatan ini diikuti seluruh pengurus OSIS periode 2019/2020, di Ruang Serbaguna SMP Lazuardi Al Falah di Jl Margonda Kota Depok.
 
Panitia LDKS SMP Lazuardi Al Falah menyelenggarakan kegiatan tersebut selama tiga hari, Jumat-Ahad, 6-8 September 2019 dengan menghadirkan beberapa pemateri dari luar sekolah.
 
Di antara pemateri yang dihadirkan adalah, Ustadz Acep Pudoli, Ketua Pergunu Depok; Ustadz Abdullah Noer, Wakil Ketua Pergunu Depok; Ustadz Heru Hermanto, Sekretaris Pergunu Depok; Abdul Hadi Hasan dari Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) NU Jawa Barat; Yuniar Dwi Setyawati, Siti Charijah Biang Manalu (Young Interfaith Peacemaker Community Indonesia), serta IPNU-IPPNU Depok.
 
Kepala SMP Lazuardi Al Falah,  Irma Nurul Fatimah, menekankan agar para pengurus OSIS dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan meraih ilmu yang akan dipaparkan oleh para pemateri.
 
Pemateri pertama Wakil Ketua Pergunu Depok, Ustadz Abdullah Noer menyampaikan materi Manajemen Komunikasi dan Penguatan Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah. 
 
Sedangkan salah satu pengurus LTN NU Jawa Barat, H Abdul Hadi Hasan, mengupas Kepemimpinan dalam Islam. Dirinya memulai pembahasan dengan menjelaskan definisi Kepemimpinan dan Islam. 
 
"Ketika kita membahas kepemimpinan Islam maka tidak akan pernah lepas dari Al-Qur'an dan sunah serta pendapat para alim ulama," katanya.
 
Pemimpin dalam Islam tidak hanya pandai manajemen tapi juga berakhlak dan harus siap berhijrah dan menghadapi berbagai tantangan.
 
Kang Hadi yang memiliki hobi menulis dan dakwah blusukan itu melanjutkan bahwa menjadi seorang pemimpin harus memiliki syarat dan memahami kondisi faktual, serta selalu mendalami sejarah Islam agar mengerti berbagai karakter pemimpin sesuai Al-Qur'an.
 
"Al Qur'an membagi pemimpin menjadi dua bagian. Ada pemimpin yang mengajak ke surga dan ada yang ke neraka, sebagaimana difirmankan Allah Swt  dalam surat Al Anbiya ayat 73 dan Al Qashash ayat 41," papar Kang Hadi yang juga pengurus PC Pergunu Kota Depok.
 
Kang Hadi mempertegas materi kepempimpinan dengan memberikan contoh keberhasilan para pemimpin yang mencontoh Nabi Saw, seperti para sahabat Khulafarrasyidin, keluarga Nabi, dan ulama Nusantara. 
 
"Siapa yang tidak kenal para Khulafarrasyidin, mereka berjuang meneruskan kepemimpinan Rasul hingga mempersembahkan segala yang dimilikinya. harta, keluarga, bahkan nyawa. Sejarawan menjelaskan para khalifah ada yang meraih kesyahidan, seperti Sayidina Umar bin Khattab dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib," paparnya.
 
Menurutnya para pemimpin yang berjalan di rel Nabi Saw berjuang hingga tetes darah terakhir demi menebar ilmu, perdamaian dan kedamaian. Bahkan, ada yang mengorbankan keluarganya, yaitu cucu Nabi yang bernama Sayidina Husein bin Ali. Hal itu dijelaskan oleh Ibn Jarir Thabari dan Abi Hanafi Addainawari di dalam kitabnya.
 
"Mari kaji sejarah dengan baik, sejarah Islam dan ulama Nusantara, di negeri kita sudah banyak pemimpin yang sukses karena dengan penuh percaya diri memperjuangkan umat dan bangsa. Contoh Almagfurlah KH Hasyim Asy'ari dan Almagfurlah KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur," ucap Kang Hadi.
 
Pada sesi Jurnalistik dan Penyusunan Program OSIS disampaikan oleh ketua IPNU kota Depok, Syahrul menjelaskan teknis membuat tulisan dan sebuah berita. Di era teknologi yang tidak bisa kita hindari, kata Syahrul, menulis adalah salah satu sarana dalam berdakwah, terutama dakwah bil qalam di media sosial.
 
"Tujuannya untuk mensyiarkan ajaran agama mengajak masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan kesatuan, terutama negri kita ini yang ditakdirkan oleh Allah Swt sebagai negeri yang majemuk," kata Syahrul.
 
Syahrul juga mengtakan, bahwa bangsa Indonesia punya fondasi yang sangat kuat yang negri lain tidak memiliki, yaitu ideologi Pancasila yang asasnya bersumber dari Al-Quran dan hadits. 
 
Suasana LDS sangat intetaktif dan banyak materi yang di sampaikan oleh para tutor selama kegiatan.
 
Kontributor: Abdul Hakim Hasan
Editor: Kendi Setiawan