Daerah

Pergunu Majalengka Gelar Kajian Bersama Tokoh Pendidikan

Sab, 31 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Pergunu Majalengka Gelar Kajian Bersama Tokoh Pendidikan

PC Pergunu Majalengka saat menghadiri kegiatan di Lampung. (Foto: NU Online)

Majalengka, NU Online
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Majalengka, Jawa Barat mengadakan kajian bersama tokoh masyarakat setempat. Kajian perdana dilakukan bersama KH Maman Imanulhaq di Pondok Pesantren Jatiwangi.
 
Ketua PC Pergunu Majalengka, Endin Muhtadin mengatakan bahwa untuk agenda kajian dan peningkatan mutu guru-guru NU akan dilakukan dengan berbagai metode. Di antaranya diskusi publik ataupun silaturahim ke berbagai tokoh yang ada di Majalengka. 
 
"Agenda diskusi publik maupun silaturahim dengan tokoh merupakan salah satu cara untuk menggali ilmu dan pengalaman bagi guru NU dalam meningkatkan kapabilitas dan kapasitas," katanya, Sabtu (31/8).
 
Kang Endin biasa pria ini disapa menambahkan program Pergunu ke depan ingin mendekatkan para guru terhadap tokoh yang telah berhasil dalam mengembangkan dunia pendidikan. Hal tersebut agar muncul motivasi bagi para guru untuk terus semangat bekerja dalam profesinya. 
 
"Melalui adu pengalaman dan pembangunan karakter yang bersumber dari tokoh diharapkan semangat para guru terus muncul dalam menyukseskan dunia pendidikan," harapnya didampingi Sekretaris PC Pergunu Majalengka, Leny Sri Wahyuni.
 
Ia pun berharap munculnya Pergunu dengan berbagai programnya baik pemberdayaan kualitas maupun peningkatan kesejahteraan guru diharapkan muncul para guru berkualitas dan bisa memajukan dunia pendidikan di Majalengka. 
 
"Melalui Pergunu ini diharapkan ke depannya akan hadir para guru yang mampu memajukan dunia pendidikan NU khususnya maupun pendidikan di Majalengka pada umumnya," harap kandidat doktor ini.
 
Senada dengan Endin, KH Maman Imanulhaq mengungkapkan bahwa keberhasilan menjadi seorang guru adalah mampu memperkuat kajian literasi yang dibarengi dengan kekuatan silaturahim. 
 
"Guru itu figur yang dihormati, oleh karena itu harus mampu membekali dirinya dengan berbagai literasi yang dikajinya," ungkapnya.
 
Ia pun menularkan berbagai pengalaman yang dari awal membangun lembaga pendidikan Al-Mizan dengan jerih payah dan kerja keras disertai rajin silaturahim dengan para tokoh untuk memohon doa dan menggali pengalaman. 
 
"Sejak awal mendirikan lembaga pendidikan Al-Mizan penuh dengan perjuangan, kerja keras dan doa dari tokoh yang sering kami silaturahim kepada mereka sehingga bisa sampai seperti sekarang ini," papar pria yang juga menjabat Dewan Penasihat Pergunu ini.
 
Kang Maman biasa disapa juga menaruh harapan yang besar kepada para guru NU untuk terus semangat dalam berkhidmat dan ikhlas mengamalkan ilmu agar mendapatkan keberkahan dalam hidup. 
 
"Saya harap apapun kendalanya para guru tetap ikhlas dan semangat mengamalkan ilmunya agar berkah dunia dan akhirat," pungkasnya.
 
 
Pewarta: Tata Irawan
Editor: Ibnu Nawawi