SMK Ihyaul Ulum Padukan MOS dengan Makesta IPNU-IPPNU
NU Online · Ahad, 7 Juli 2013 | 14:03 WIB
Gresik, NU Online
Untuk memantapkan visi ke-NU-an di kalangan siswa baru, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ihyaul Ulum Dukun, Gresik, Jawa Timur, memadukan Masa Orientasi Siswa (MOS) dengan Makesta IPNU-IPPNU atau disebut MOS Plus.<>
MOS Plus diadakan mulai Jum’at (5/7) kemarin hingga Ahad (7/7) hari ini yang diikuti sebanyak 47 siswa dari jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Tehnik Kendaraan Ringan (TKR).
Hari pertama dan kedua diisi dengan muatan pesantren dan fakultatif, seperti materi ahlakul karimah, kepesantrenan dan wiyatamandala atau pengenalan lingkungan. Menginjak hari ketiga, selama sehari-semalam siswa digembleng dalam suasana Makesta.
“Siswa yang masuk SMK umumnya didominasi jebolan sekolah umum. SMK Ihyaul Ulum mengajak masyarakat untuk tetap mementingkan pendidikan agama. Selain itu, IPNU/IPPNU harus berdiri membentengi sekolah-sekolah dari kegiatan dakwah yang jauh dari kesan ajaran Aswaja NU,” kata Kepala Sekolah SMK Ihyaul Ulum HM. Ata Syifa’ Nugraha.
Ditambahkan, di SMK Ihyaul Ulum yang baru berumur dua tahun ini, IPNU/IPPNU diarahkan untuk mencetak generasi mandiri, kreatif dan berjiwa wirausaha. Dengan memadukan Masa Orientasi Siswa (MOS) dengan Makesta IPNU-IPPNU atau MOS Plus, SMK Ihyaul Ulum berniat membangun citra SMK yang tidak terkesan kaduniawiaan semata.
“MOS Plus ini, SMK Ihyaul Ulum tidak kehilangan jatidirinya sebagai SMK yang berdiri di lingkungan pesantren. Spirit Nahdlotut Tujjar yang dimiliki NU, menjadi landasan berdirinya Komisariat IPNU/IPPNU di lingkungan SMK Ihyaul Ulum,” kata Ata Syifa.
Tema MOS Plus pertama kali ini “SMK bisa Ngaji juga Bisa Kerja, SMK Ihyaul Ulum Bisa!” Hadir sebagai narasumber dalam MOS Plus SMK Ihyaul Ulum antara lain Syifaul Fuad (Pengurus Pusat IPNU), Ubaidillah Bahrum (Lakpesdam NU Gresik), Fairuz Zabadi (Ketua Ansor Ranting Dukun) dan beberapa Pimpinan Cabang IPNU/IPPNU Gresik dan Ranting IPNU/IPPNU Dukun.
Sementara itu mewakili Pimpinan Pusat IPNU, Syifa’ul Fuad, menyambut positif pelaksanaan MOS Plus. Ia juga mengingatkan, IPNU-IPPNU di sekolah-sekolah perlu mengadakan program-program pelatihan keilmuan yang khas NU seperti pelatihan ilmu falak.
Dalam kesempatan itu ia juga menegaskan pentingnya penggabungan program kerja yang antara IPNU/IPPNU yang berbasis di sekolah dan di desa-desa.
“Jika IPNU/IPPNU berdiri di masyarakat membawa program yang bersisi kemasyarakatan dan masuk di organisasi kepemudaan serta mewarnai segala kebijakan desa dan lingkungan masyarakat. Komisariat IPNU/IPPNU yang berdiri di sekolah-sekolah seyogyanya mengasah di sisi intelektual agamisnya. Sementara ini belum ada program kerja yang mengabungkan IPNU/IPPNU yang ada di desa dan di sekolah,” ujarnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: M. Miftah Wahyudi
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua