Sistem Pengelolaan Pendidikan Pesantren Perlu Dirubah
NU Online · Sabtu, 16 Juli 2005 | 03:09 WIB
Jember, NU Online
Wakil Sekjen PBNU Saiful Bahri Anshori memandang perlunya perubahan sistem pengelolaan pendidikan pesantren agar bisa bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Managemen pesantren selama ini, dirasa sangat lemah, dan menyalahi konsep organisasi pendidikan. Yang terjadi adalah menegemen tunggal,” ungkap Saiful dalam seminar sehari Managemen Pendidikan Berbasis Pesantren dan Madrasah, di aula Yayasan Pendidikan Salafiyah Ma'arif Tempurejo (9/7).
<>Pendiri pesantren atau kiai mengelola seluruh aspek manajemen pesantren. Kondisi ini menyebabkan tidak adanya mekanisme pertanggungjawaban atau kontrol oleh publik. Dicontohkannya dalam pengelolaan keuangan, manajemennya masih tradisional. Berdasarkan pengalaman yang pernah dilakukan, sehingga tidak efektif dan efisien.
“Akibatnya, tidak jarang pendidikan pendidikan pesantren tidak dipercaya publik, lantaran kurang transparan dan demokratis, dalam pengelolaan keuangan pendidikan,” imbuhnya.
Kondisi seperti ini tak dapat dibiarkan. Pengelolaan pendidikan pesantren yang cenderung menonjolkan karisma atau figur seorang kiai sudah saatnya dilakukan perubahan dan lebih mengandalkan pada sistem.
PBNU juga akan terus berusaha, agar perubahan sistem pendidikan tersebut melalui berbagai lembaganya seperti Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) dan LP Maarif sehingga pendidikan di lingkungan pesantren tidak tertinggal.(nst)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua