Daerah

Silaturahim Tanda Muslim Cendekia

NU Online  ·  Jumat, 31 Agustus 2012 | 10:49 WIB

Jombang, NU Online
Salah satu tanda orang yang bertakwa atau muttaqin adalah muslim yang suka memaafkan kesalahan orang lain.<>

“Halal bihalal adalah kegiatan maaf memaafkan di bulan Syawwal oleh sekelompok orang yang biasanya diadakan di suatu tempat   dan ini kesediaan memafkan ini adalah bagian dari tanda  orang yang bertakwa,” ujar Ustadz Yusuf Suharto menyitir QS Ali Imran ayat 134 dalam pengajian dengan tema Halal Bihalal yang diselenggarakan Jama’ah Pengajian Az-Zahra.di Masjid at Taqwa Jombang, Jum’at pagi (31/08).
 
Lebih lanjut, Dosen STIKES Pemkab Jombang dan Universitas Darul ‘Ulum ini menegaskan bahwa dalam halal bihalal paling tidak mengandung tiga hal utama yaitu adalah dzikir pada Allah, silaturahim untuk saling memaafkan dan saling mengingatkan atau tadzakur. 

“Halal bihalal yang didalamnya adalah aplikasi ajaran silaturahim adalah bagian dari tanda muslim cendekia yang dalam bahasa Al-Quran disebut Ulul Albab,” ujar Yusuf menyitir QS Ar-Ra’d ayat 19-21.
 
Mengutip pandangan Imam Abu Laits As Samarqandy dalam kitab Tanbihul Ghafilin, sekretaris Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jombang ini juga mengelaborasi sepuluh keutamaan silaturahim atau menyambung tali persaudaraan.

“Salah satu keutamaan silaturahim adalah mendapat keridaan Allah, membuat gembira sesama, menambah usia, mendapatkan berkah rizki, dan menambah kasih sayang sesama.”

“Bahkan silaturahim ini tidak hanya dianjurkan untuk sesama muslim, pada non muslim kita juga dianjurkan bersilaturahim, sebagaimana dicontohkan Rasulullah yang mengunjungi non muslim yang sedang dalam keadaan sakit,” pungkasnya dalam pengajian yang biasanya diadakan sebulan sekali yang diikuti puluhan ibu-ibu beberapa perumahan di kawasan Jombang kota.  


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Andika Pratama