Daerah

Sifat I’tidal Mbah Hasyim dalam Film Sang Kiai

NU Online  ·  Ahad, 9 Juni 2013 | 00:03 WIB

Pekalongan, NU Online
Pimpinan Cabang Ansor Kabupaten Pekalongan, akhir pekan lalu (31/5), mengadakan acara nonton bareng film “Sang Kiai”. Kegiatan tersebut diadakan di Cineplex Borobudur Pekalongan. Ratusan anggota Ansor ikut dalam acara tersebut.<>

Menurut salah satu pengurus, kegiatan tersebut diadakan untuk lebih mengenalkan sosok sang pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, kepada para kader. Juga untuk memompa semangat nasionalisme kaum Ansor Pekalongan.

Alvan Ziyas, salah satu peserta acara mengungkapkan rasa bangga bercampur haru saat menonton film garapan sutradara Rako Prijanto itu. Alvan yang datang dari perwakilan MWC Kedungwuni itu juga mengatakan kesannya tentang tokoh Sang Kiai.

“Ada yang saya tangkap dari sikap sosok Kiai Hasyim dalam film tersebut. Diantaranya prinsip i'tidal atau tegak lurus, yaitu ketika beliau memilih disiksa ataupun di bunuh dari pada beliau harus menggadaikan aqidah demi keamanan. Akhirnya beliau di siksa karena tidak mau menghormat kaisar jepang atau menyembah Matahari,” ungkapnya.

Rupanya film yang satu ini benar-benar mampu memikat penonton dari kalangan Nahdliyyin di Pekalongan. Acara nonton bareng itu juga diadakan banom-banom lain, diantaranya IPNU dan IPPNU Kabupaten Pekalongan yang juga menyelenggarakan kegiatan serupa.

Wahyu Chusna Maulana (26), diantara dari peserta yang ikut mengutarakan kritik dalam film tersebut. “Masih kebanyakan drama anak mudanya. Mestinya juga ditampakkan karomah Mbah Hasyim atau kiai yang lain,” katanya. 


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin