Shalat Tarawih, Harus Tetap Perhatikan Thuma’ninah
NU Online · Ahad, 13 Juli 2014 | 02:06 WIB
Probolinggo, NU Online
Di sejumlah tempat, pelaksanaan shalat Tarawih dilakukan secara cepat. Terutama tarawih yang ditunaikan 20 rakaat. Bagaimana aturan shalat Tarawih yang benar?
<>
Menurut Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri, pada umumnya umat Islam di Indonesia melaksanakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat dengan 3 rakaat shalat witir. Biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musholla.
“Seperti halnya pelaksanaan shalat-shalat yang lain, shalat tarawih juga harus dilakukan dengan khusyuk. Karena kekhusyukan dalam shalat merupakan bagian dari kesempurnaan shalat. Sekalipun jumlah rakaatnya banyak. Baik hal itu dilakukan dengan ringan maupun pelan,” jelasnya, Sabtu (12/7).
Hudri menambahkan sebagaimana shalat yang dilakukan berjamaah, maka pelaksanaan shalat tarawih berjamaah dianjurkan dilakukan dengan lebih ringan (cepat) atau bacaannya diringkas. “Kecuali jika shalat itu dilakukan sendiri (tidak berjamaah). Lebih dianjurkan untuk memelankan dan memperpanjang bacaan (surat-surat Al-Qur’an),” terangnya.
Namun demikian, kata Hudri, walaupun diperbolehkan mempercepat dan meringkas bacaan, menjaga kesempurnaan gerakan shalat sesuai dengan kaifiat (tata cara) shalat tetap harus dilakukan, baik syarat maupun rukunnya. Termasuk memperhatikan thuma’ninah. Yaitu, diam sebentar sebagai pemisah antara bangun dan turun pada waktu ruku’, ‘i’tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud.
“Batasan thuma’ninah adalah diamnya anggota badan mushalli (orang yang mengerjakan shalat). Artinya, diperkirakan antara rukun yang satu dengan rukun berikutnya ada diam sebentar sebagai pemisah,” tegasnya.
Terkait kesempurnaan bacaan tasbih, Hudri menjelaskan bahwa bacaan tasbih sebanyak tiga kali yang dibaca pada ruku’ dan sujud adalah sunnah. “Barangkali shalat tarawih yang dilakukan dengan cepat itu untuk bacaan tasbih dalam ruku’ dan sujudnya hanya dibaca satu kali. Dan itu boleh dilakukan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua