Daerah

Setelah Dikukuhkan, Inilah Tugas Besar LDNU Kota Kraksaan

NU Online  ·  Senin, 25 April 2016 | 21:31 WIB

Probolinggo, NU Online
PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo memperingati Harlah ke-93 NU dan Harlah ke-82 Gerakan Pemuda Ansor di Alun-alun Kota Kraksaan, Senin (25/4) malam. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Kraksaan masa khidmat 2016-2020.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis, Mustasyar PCNU Kota Kraksaan H. Hasan Aminuddin, Rais PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja’i dan sejumlah pengurus lembaga dan badan otonom.

Kegiatan yang diawali dengan pembacaan istighotsah bersama dipimpin KH Sya’dullah Asy’ari, dan pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW ini diikuti oleh ratusan Nahdliyin.

Katib Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Abdul Wasik Hannan mengharapkan agar NU mampu menjadi pelopor dalam menghidupkan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di bumi tercinta Indonesia. “Semoga pengukuhan PC LDNU Kota Kraksaan ini bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya,” katanya.

Sementara Mustasyar PCNU Kota Kraksaan H. Hasan Aminuddin mengungkapkan pergeseran zaman yang dihadapi orang tua hingga hari ini berbeda. Dimana ancaman dan tantangan hari ini cukup beragam.

“LDNU harus bisa memberikan dakwah mensyiarkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah di kalangan anak muda. Sebab anak muda saat ini sudah bergeser nilai ketaqwaannya kepada Allah,” ujarnya.

Menurut Hasan, saat ini pengurus LDNU diajak untuk menjadi pengasuh pesantren rakyat yang cukup beragam santrinya. Berbeda saat menjadi pengasuh di lingkungan pesantrennya sendiri.

“Kepada warga NU saya mengharapkan doa dan dukungannya agar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Probolinggo diridhoi berkat doa para alim ulama,” jelasnya.

Sedangkan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui dakwah yang dilakukan oleh para Wali Songo sesuai dengan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyaz. Dimana dakwah yang dilakukan disesuaikan dengan keadaan masyarakat Indonesia.

“LDNU harus menguasai ilmu pengetahuan. Sebab berdasarkan survei, semakin ke bawah usianya maka semakin banyak yang tidak mengenal NU. Oleh karena itu, LDNU harus melakukan pendekatan kepada generasi muda. Sebab LDNU mempunyai tugas untuk meneguhkan aqidah Ahlussunnah wal jamaah,” katanya. (Syamsul Akbar/Zunus)