Jember, NU Online
Bagi Universitas Islam Jember (UIJ) Jawa Timur, Nahdlatul Ulama bukan sekedar lebel. Namun harus menjiwai dan menjadi ciri khas di antara pergurun tinggi lain. Itulah sebabnya, materi-materi yang terkait dengan Ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja) merupakan mata kuliah pokok di perguruan tinggi milik NU Jember itu. Bahkan, UIJ mensyaratkan sertifikat Aswaja harus dimiliki oleh mahasiswa yang mau ikut ujian skripsi.
Demikian disampaikan Rektor UIJ, Abdul Hadi saat membuka pelatihan Aswaja di masjid komplek kampus, Sabtu (25/6). Menurut Hadi, mulai tahun ini pihaknya menerapkan kebijakan lulusan UIJ benar-benar paham soal Aswaja. Minimal tahu amalan-amalan yang menjadi tradisi NU. "Bukti bahwa mereka paham Aswaja, ya sertifikat itu. Jadi itu wajib sebelum diwisuda," katanya.
Wakil Sekretaris PCNU Jember itu menambahkan, kebijakan tersebut diambil karena didorog oleh keinginan untuk mengejawantahkan amanah para pendiri UIJ. Mereka, mendirikan UIJ untuk mecetak kader-kader NU yang mumpuni. Sebagai ujung tombak di masyarakat, katanya, lulusan UIJ harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang Aswaja. Apalagi saat ini, begitu banyak aliran-aliran baru yang sama sekali tidak sesuai dengan amaliaah Aswaja.
"Saya berharap agar lulusan UIJ benar-benar kokoh sebagai kader NU. Tidak goyah, walauun dikepung budaya atau aliran lain yang tidak coaok dengan Islam ala Ahlissunnah wal jama'ah," jelasnya.
Pelatihan itu sendiri diikuti 87 orang. Mereka adalah mahasiswa semester akhir yang sebentar lagi akan menggarap skripsi. Materi pelatihan meliputi wawasan ke-NU-an, praktek memandikan janazah, tahlil, maulid nabi dan sebagainya. (Aryudi A. Razaq/Zunus)