Semakin Tinggi Ilmu Seseorang, Semakin Sulit Salahkan Orang Lain
NU Online Ā· Senin, 7 Januari 2019 | 07:00 WIB
Slamet Tuhari, penulis buku Islam Kita, Islam Mereka: 'Ente' Islam Yang Mana? mengatakan semakin tinggi cakrawala dan keilmuan seseorang maka semakin sulit ia menyalahkan orang lain. Pria asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini mengungkapkan hal ini saat membedah bukunya di Aula Galeri & Workshop Rifa'iyah, Kalipucangwetan, Batang, Sabtu (5/1).
Pada bedah buku yang diselenggarakan oleh Komunitas Santri Batang ini, Direktur Bidang Penyaluran NUCare-LazisNU Pusat ini mengajak para peserta untuk terus meningkatkan rasa keingintahuannya melalui belajar dan membaca. Sebab, dengan itu masyarakat akan terhindar dari merasa benar sendiri dan mudah menghakimi juga menyalahkan sesama umat Islam.
Slamet Tuhari yang merupakan mantan Pengurus Pusat IPNU ini pun memaparkan beberapa pendapat ulama mengenai permasalahan-permasalahn yang sedang menjadi perbincangan hangat di publik baik dari sisi pro maupun kontranya. Ia juga membahas tuntas tema-tema keislaman yang sedang hangat, seperti hakikat jihad, demokrasi, dan lain sebagainya.
Sementara ketua panitia, M Aris Yusuf mengatakan, kegiatan-kegiatan semacam ini bisa memperkuat pondasi kebangsaan dan keislaman para generasi mileneal di tengah arus hoaks yang getol sekali membenturkan antara keislaman dan kebangsaan di Indonesia.
"Diskusi ini kami gelar dalam rangka mengokohkan kembali pondasi kebangsaan sekaligus keislaman kita yang akhir-akhir ini sering dibenturkan. Karena seperti ajaran para kiai kita bahwa kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang sedang numpang berada di Indonesia. Indonesia ini rumah kita bersama," ungkap Aris di sela-sela kegiatan pembukaan event Komunitas Santri Batang di tahun baru 2019 ini.
Kegiatan kajian dan diskusi seperti ini lanjut Aris, akan terus diadakan oleh Komunitas Santri Batang. Sebelumnya Kajian Pelajar dan Remaja Aswaja (Kopdar Aja) juga telah dilangsungkan pada Desember lalu dengan mengkaji Kebenaran Argumentasi Amaliah Aswaja yang diambil dari kitab Hujjatu Ahlissunnah wal Jamaah karya KH Ali Maksum Jogjakarta.
Salah satu peserta bedah buku, Unang, mengaku senang ikut dalam acara tersebut. Ia bahkan berharap acara-acara bertajuk diskusi keislaman dan kebangsaan ini dapat terus digelar, khususnya di Batang.
"Saya senang dengan acara bedah buku ini. Apalagi acara seperti ini sangat kami butuhkan khususnya sebagai pemuda yang sedang mencoba mengenali jati diri bangsa dan agamanya", terangnya. (Ahmad Rodif Hafidz/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua