Daerah

Semakin Banyak Masuk Pesantren, Generasi Bangsa Kian Baik

NU Online  ·  Senin, 23 April 2018 | 13:00 WIB

Mranggen, NU Online
“Poros dan tonggaknya bangsa indonesia ini adalah pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan paling orisinil di Indonesia. Semakin banyak anak Indonesia di pesantren, maka akan semakin baik pula generasi bangsa ini.” 

Demikian yang disampaikan KH Amin Maulana Budi Harjono, penceramah  dari Semarang, Ahad (22/4).

Hal itu disampaikan pada acara Haflah Khatmil Qur’an ke-42 Pondok Pesantren Al-Badriyyah, Suburan, Mranggen, Demak, Jawa Tengah yang diasuh KH Muhibbin Muhsin al-hafidz dan Nyai Hj Nadhiroh Ma’shum al-Hafidzah. 

Kiai KH Amin Maulana Budi Harjono juga berpesan kepada hadirin yang memadati halaman pesantren agar tetap menjaga perdamaian Indonesia dan melestarikan ajaran nasionalisme yang telah ditanamkan para pejuang bangsa. Menurutnya, bangsa yang kuat adalah yang tidak melupakan akar sejarah.

"Kita harus bangga karena bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian," paparnya.

Ia menambahkan, bangsa Indonesia adalah beradab. Menjadi bangsa beradab harus mendekati cahaya. “Barangsiapa dekat dengan cahaya akan tersinari, seperti ketika dekat dengan penjual minyak wangi kita akan mendapatkan harumnya. Begitulah jika kita ingin menjadi orang baik, harus selalu dekat dengan Al-Qur’an ulama atapun kiai,” ungkapnya.

“Kita adalah bangsa yang beradab, bukan biadab. Seperti tangan difungsikan untuk memukul lawan itu namanya biadab, lain lagi dengan tangan yang digunakan untuk memukul rebana itulah beradab,” tuturnya dengan jenaka. 

Di penghujung acara kiai ini mengajak hadirin dan tamu undangan untuk mengangkat tangan sembari mendendangkan shalawat cinta. Pada sat itu juga dinyanyikan lagu syukur dengan diiringi musik rebana santri Pondok Pesantren Al-Badriyyah Mranggen. (Ben Zabidy/Ibnu Nawawi)