Daerah

Selama Ramadhan Ansor Jateng Gencarkan Kampanye Perdamaian

NU Online  ·  Kamis, 31 Mei 2018 | 23:00 WIB

Selama Ramadhan Ansor Jateng Gencarkan Kampanye Perdamaian

Sekretaris PW GP Ansor Jateng Fahsin M Faal

Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PWGP) Ansor Jawa Tengah  memanfaatkan momentum bulan ramadhan tahun ini  untuk menggencarkan kampanye perdamaian di tengah merebaknya aksi isu ujaran kebencian yang dilakukan oleh berbagai pihak yang sengaja berupaya menggoyahkan keutuhan NKRI.

Sekretaris PW GP Ansor Jateng  Fahsin  M Faal kepada NU Online di Semarang, Kamis (31/5) mengatakan, dipilihnya tema perdamaian karena kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) karena sangat prihatin di tengah-tengah umat Islam menyongsong bulan ramadhan yang sebenarnya akan dimanfaatkan untuk meredam isu-isu ujaran kebencian, tiba-tiba dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri yang dikesankan berlatar belakang pertentangan antar agama.

“Isu bermotif agama yang terus berhembus paska peledakan bom bunuh diri, ini harus segera dihentikan,  kalau dibiarkan akan sangat berbahaya, karena bisa merusak suasana damai yang sudah tercipta dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, oleh karena itu, tema sentral Ramadhan Merajut Perdamaian  kami gelorakan di mana-mana,“ ujar Fahsin.

Menurutnya,  secara sistemik tema merajut kembali perdamaian itu, sepanjang bulan ramadhan tahun ini disebarluaskan oleh kalangan mubalig, dai, ustadz, dan para guru ngaji dari kalangan kaum muda NU khususnya Pemuda Ansor dalam berbagai kesempatan, terutama saat berada di forum-forum majelis taklim, kultum setelah shalat dan forum–forum lainnya.

Tema ini, lanjutnya,  sangat tepat didengungkan pada saat bulan puasa ramadhan, apalagi lokasinya di Indonesia. Peristiwa pembebasan kota Makkah oleh Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Fathul Makkah dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia spiritnya bersumber dari spirit menjalankan ibadah puasa ramadhan yang di dalamnya juga mengandung nilai-nilai spirit kedamaian.

"Karena spiritnya berangkat dari kedamaian itulah, maka Ansor bersama Bansernya termotivasi untuk selalu menjaga keutuhan Indonesia," pungkasnya. 

Jadi kalau pada masa-masa tertentu ada peristiwa, Ansor atau Banser menjaga gereja agar terhindar dari ancaman jangan diartikan secara hitam putih bahwa Ansor sedang menjaga gereja, tetapi semata-mata bahwa Ansor dan Banser sedang menjaga dan menyelamatkan Indonesia, menjaga harmoni kemajemukan berbangsa dan bernegara. (Samsul/Muiz)