Seburuk-buruk Makhluk Adalah yang Tidak Percaya Kepada Nabi
NU Online · Ahad, 4 Maret 2018 | 07:00 WIB
Saat mengisi Kajian Tafsir Al Quran Surat Al Bayyinah pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Gedung NU, Ahad (4/3), Mustasyar PCNU yang juga Bupati Pringsewu, KH Sujadi mengatakan bahwa sebab diturunkannya (Asbabun Nuzul) surat tersebut adalah keengganan kaum kafir untuk mengakui kenabian dari Nabi Muhammad SAW.
Untuk menghibur dan menenangkan Nabi Muhammad, Allah menurunkan surat ke-98 yang memiliki makna "pembuktian" dengan 8 ayat didalamnya serta termasuk dalam golongan surat Madaniyyah ini.
"Nabi Muhammad SAW juga manusia yang memiliki sifat sedih, kecewa dan sejenisnya. Sehingga ketika sejumlah kaum tidak mengakui kenabiannya, Nabi merasa kecewa dan Allah menurunkan surat ini untuk mengobati kesedihannya," jelas Kiai Sujadi.
Kiai Sujadi menjelaskan bahwa keengganan kaum terdahulu untuk mempercayai kenabian Nabi dikarenakan sifat gengsi dan menilai Nabi Muhammad tidak pantas menjadi Nabi.
"Padahal kaum-kaum ini sudah tahu melalui kitab Allah terdahulu, bahwa suatu saat akan hadir Nabi utusan Allah yang bernama Ahmad atau Muhammad," jelasnya.
Menurut Kiai Sujadi, berdasarkan Kitab Tafsir Al Munir dan As Showi yang menjadi rujukan Jihad Pagi tersebut, disebutkan bahwa kaum kafir yang tidak mau menerima kenabian Muhammad ini merupakan seburuk-buruk ciptaan Allah SWT.
"Mereka yang tidak mempercayai Nabi adalah sejelek-jelek ciptaan karena telah mencuri dan memutus kebenaran perintah Allah. Mereka tahu, tapi mereka tidak mau menerima dan menyampaikannya," terangnya.
Sehingganya Kiai Sujadi mengingatkan ummat Islam untuk terus meningkatkan keimanan kepada Nabi dan tetap meneruskannya kepada anak cucu. Dengan ini maka Allah akan memberikan ridho, karamah, pahala kepada orang-orang yang beriman.
"Jadilah Khairul Bariyyah (makhluk baik). Jangan jadi Syarrul Bariyyah (makhluk jelek) yang setelah datang penjelasan tidak mau ada perubahan," pungkasnya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua