Daerah

Santunan Yatim Tumbuhkan Kepedulian

Kam, 20 September 2018 | 21:30 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdliyin Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah turut memberikan santunan kepada yatim piatu pada Kamis (20/9) kemarin. Basori Ismu, ketua MWCNU Kradenan mengatakan sebanyak 217 anak yatim terlibat dalam santunan ini.

"Mereka berasal dari 10 ranting di Kecamatan Kradenan," katanya, Kamis (21/9) malam.

Ia menambahkan kegiatan bertempat di SMA NU 1 Kradenan Blora. Kegiatan terselenggara atas kerja sama seluruh Banom dan Nahdliyin Kradenan dan sekitarnya. Acara dihadiri pula oleh Forkompincam Kradenan, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU-IPPNU, Banser, dan Pagar Nusa.

"Memaknai momentum 10 Muharam 1440 H semua elemen NU bahu membahu tanpa mengedepankan ego masing-masing lembaga. Semua atas nama NU Kradenan," imbuhnya.

Dari Cilongok, Banyumas dilaporkan para santri yang tergabung dalam Komisariat IPNU IPPNU MA Ma’arif NU 1 Cilongok melakukan galang dana dan penyaluran santunan anak yatim. Kegiatan dirangkai dengan pengajian berlangsung di Auditorium Birkah dan bertajuk Mencari Keberkahan di Lebaran Asyura. Kamis (20/9).



Sahal Mahfud, ketua IPPNU Ma'arif NU 1 Cilongok mengatakan kegiatan santunan dan pengajian dalam rangka bulan Asyura yang bertepatan pada 10 Muharram ini merupakan program kerja IPNU IPPNU Ma’arif NU 1 Cilongok. "Maksud dan tujuan kegiatan ini semata-mata untuk menumbuhkan sikap kepedulian kepada sesama," katanya.

Pembina IPNU IPPNU, Khusniatus Solikhah menyampaikan kegiatan diinisiasi pengurus IPNU IPPNU. "Saya dan dewan guru hanya membantu suport anak-anak supaya mereka peka terhadap keadaan teman-teman terlebih mereka yang tergolong yatim, piatu dan atau yatim piatu," paparnya.

Pada proses penyerahan santunan kepada anak yatim yang diiringi shalawat, isakan tangis haru berasal dari guru dan ratusan siswa.

Kepala MA Ma'arif NU 1 Cilongok, M Asror Sa’bani menyampaikan rasa bangganya terhadap kinerja pengurus IPNU IPPNU. Kegiatan santunan anak yatim dan pengajian dalam rangka Lebaran Asyura menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya.

"Kegiatan ini pun melibatkan seluruh warga madrasah. Sumber dana berasal baik dari pengurus, dewan guru, karyawan dan seluruh siswa-siswi MA Ma’arif NU 1 Cilongok," terangnya. (Kendi Setiawan)