Santri TPQ Persembahkan Wisuda untuk Kemerdekaan RI
NU Online · Selasa, 18 Agustus 2009 | 12:50 WIB
Acara wisuda dan pelepasan santri Taman Pendidikan Al Qur’an(TPQ) Tarbiyatul Falah, Colo, pada Selasa (18/8) itu akan menjadi momen bersejarah bagi pesertannya. Anak-anak peserta wisudawan itu meminta wisudanya ditunda sampai pada hari perayaan kemerdekaan republik Indonesia yang jatuh pada (17/8) kemarin.
M Yusuf, Kepala TPQ itu mengatakan, wisuda anak-anak didiknya itu seharusnya dilakukan pada pertegahan Juli kemarin. Namun, pihaknya bersama dewan guru yang lain sepakat untuk menunda sampai hari kemerdekaan setelah santri-santrinya itu meminta agar dilaksanakan pada peringatan hari kemerdakaan. Meskipun, akhirnya pelaksanaan acara itu baru dapat digelar sehari setelah hari kemerdekaan.<>
“Seharusnya wisuda ini dilaksanakan pada pertengahan Juli kemarin, tapi anak-anak meminta agar acara diundur sampai tujuh belas Agustus, mereka ingin acara wisudanya berkesan bila bersamaan dengan hari kemerdekaan,” ujarnya.
Rencana penyelenggaraan wisuda pada hari kemerdekaan itu ditujukan sebagai persembahan untuk republik Indonesia, dengan keberhasilan menamatkan jenjang pendidikan mereka.
Menurut Syaifuddin (10) salah seorang wisudawan, ia bersama rekan-rekannya ingin agar acara wisudanya digelar pada saat hari kemerdekaan karena mereka ingin mempersembahkan kelulusannya untuk Indonesia.
“Saya ingin diwisuda saat tujuh belasan, saya ingin mempersembahkan wisuda saya untuk Indonesia,” tuturnya.
Menurut Suhadi, ketua panitia penyelenggara acara wisuda itu, acara ini seharusnya digelar pada tanggal tujuh belas agustus tepat. Namun, karena pada hari itu sebagian peserta mengikuti perlombaan di balai desa, akhirnya acara diundur kembali sampai hari Rabu (18/8).
Kendati demikian, keputusan itu tidak menyurutkan semangat peserta wisudawan. Mereka tetap menjalani proses wisudan dengan penuh keceriaan.
Terbukti pada saat pengujian di depan wali murid dan tamu undangan, peserta wisuda yang rata-rata baru berusia sepuluh tahun itu mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Oleh tim Kordinator Cabang TPQ Kudus, mereka diberikan pertanyaan beruntun seputar pelajaran baca tulis Al Qur’an yang telah mereka terima di kelas, mulai dari jenis-jenis dan pengertian mad beserta contohnya, hingga pertanyaan seputar kalimat ghorib (kalimat yang sulit) dalam Al Qur’an lengkap dengan surat, ayat dan bunyi ayatnya.
Melihat kebolehan para santri cilik itu, M Nor Khudri mengaku terkesan. Saat memberikan sambutan selaku pengurus madrasah pihaknya menuturkan bahwa prestasi anak-anak itu pantas mendapatkan acungan jempol. “Kita patut berbangga pada anak-anak ini, dalam usianya yang demikian dini telah mampu menguasai ilmu baca Al Qur’an di luar kepala,” ujarnya.
Sebelum acara ditutup, KH Ahmad Khalimi memberikan tausiyah singkatnya. Ia berpesan agar orang tua murid terus mengembangkan potensi anak-anak mereka untuk mengenyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
“Mereka adalah masa depan Islam, masa depan bangsa, tidak ada alasan untuk menerlantarkan mereka tanpa pendidikan,” ujarnya di sela-sela pembicaran.
Acara wisuda ini kemudian di tutup dengan kebolehan para santri menyanyikan lagu-lagu islami yang memang sudah diajarkan jauh hari sebelum wisuda dilaksanakan. Pada puncak acara, santri-santri ini memungkasi unjuk kebolehannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia sebagai momen khusus untuk memeringati kemerdekaan tanah airnya. (wid)
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
3
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
4
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
Terkini
Lihat Semua