Daerah

Santri Kiai Mojo Jombang Raih Juara Pemuda Inspiratif Kemenpora

NU Online  ·  Selasa, 6 November 2018 | 11:30 WIB

Santri Kiai Mojo Jombang Raih Juara Pemuda Inspiratif Kemenpora

M Sabilil Faroshi Attamimi juara kompetensi Pemuda Inspiratif.

Jombang, NU Online 
Santri Pondok Pesantren Kiai Mojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur M Sabilil Faroshi Attamimi berhasil meraih juara ketiga kompetensi Pemuda Inspiratif 2018. Kegiatan  dilaksakan di Simpang Gumul, Kabupaten Kediri.

Pemuda inspiratif merupakan program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia. Kegiatan ini hadir di tengah masyarakat dengan tujuan meningkatkan persatuan pemuda terhadap kebinekaan. Menjadikan kreativitas sebagai tembok pemerkokoh persatuan dan kemajuan bangsa serta memberikan dampak berupa semangat patriotisme.

"Alhamdulillah berkat doa berbagai pihak, kita berhasil meraih juara 3 dalam lomba Pemuda Inspiratif yang diselenggarakan Kemenpora RI. Ini buktinya santri bisa bersaing di berbagai bidang, salah satunya pertanian," katanya, Senin (5/11).

Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik karena ditujukan kepada warga negara Indonesia dengan rentan usia 16-30 tahun. Dan dikemas dengan kekinian, kreatif, patriotik, gembira, massal, kompetitif, dan tak terupakan. Selain itu, kegiatan juga menjadikan pemuda sebagai motor pemersatu segala perbedaan di masyarakat.

"Sekarang banyak pemuda yang malu jadi petani, padahal tani merupakan tulang punggung bangsa. Mudah-mudahan hasil ini dapat menginsipirasikan kaum muda untuk bertani," tambah Roshi.

Roshi menyebutkan, dirinya menawarkan program dedikasi usaha kreatif, inspiratif petani. Ia bersaing dengan 200-an peserta dari berbagai daerah yang menawarkan produknya unggulannya. Seperti Nganjuk, Madiun, Ngawi, serta Tulungagung.

Ada sembilan jenis bidang yang bisa diambil oleh peserta untuk bersaing menjadi terbaik. Yaitu pariwisata, lingkungan, olahraga, musik, teknologi, wirausaha, pendidikan, kesehatan, dan pertanian. 

Peserta bebas memberikan ide, konsep, gagasan, atau bahkan produk yang berkaitan dengan salah satu bidang tersebut sehingga juri dapat menilai mana peserta terbaik. Selanjutnya satu putra dan satu putri terbaik akan dikirim untuk mengikuti babak penyisihan nasional melawan perwakilan provinsi lain memperebutkan hadiah berupa uang pembinaan.

"Semoga kita bisa terus berbagi dan menginspirasi, serta berdedikasi berkarya untuk negeri,” tekadnya. 

Dirinya berharap pada perhelatan tahun depan akan muncul peserta terbaik dari kalangan pesantren. “Santri tidak hanya bisa ngaji tapi juga mandiri secara ekonomi. Mari bertani selamatkan negeri," tandas Roshi. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)