Batang, NU Online
Komunitas Santri Batang, Jawa Tengah mengawali tahun baru dengan menggelar bedah buku dengan judual Islam Kita, Islam Mereka: Ente Islam yang Mana? karya Slamet Tuhari. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Galeri & Workshop Rifa'iyah, Kalipucangwetan.Ā
Acara dipenuhi dengan diskusi-diskusi hangat tentang tema-tema keislaman yang sedang "hits", seperti hakikat jihad, demokrasi, dan lain sebagainya. Slamet Tuhari yang merupakan mantan Pengurus Pusat IPNU ini memaparkan beberapa pendapat ulama mengenai permasalahan-permasalahan yang sedang jadi perbincangan hangat di publik baik dari sisi pro maupun kontranya.Ā Ā
Slamet Tuhari yang kini menjabat sebagai Direktur Bidang Penyaluran NUCare-LazisNU Pusat ini juga mengajak para peserta bedah buku untuk terus meningkatkan rasa keingintahuannya lewat belajar dan membaca. Sebab, dengan itu masyarakat akan terhindar dari merasa benar sendiri dan mudah menghakimi juga menyalahkan sesama umat Islam.
"Karena semakin tinggi cakrawala dan keilmuan seseorang maka semakin sulit ia menyalahkan orang lain," jelas pria asal Kabupaten Batang ini, pada diskusi Sabtu (5/1) kemarin.Ā
Ketua Panitia acara, M Aris Yusuf mengatakan, kegiatan-kegiatan semacam ini bisa memperkuat pondasi kebangsaan dan keislaman para generasi milenial di tengah arus hoaks yang getol sekali membenturkan antara keislaman dan kebangsaan di Indonesia.
"Diskusi ini kami gelar dalam rangka mengokohkan kembali pondasi kebangsaan sekaligus keislaman kita yang akhir-akhir ini sering dibenturkan. Karena seperti ajaran para kiai kita bahwa kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam bukan orang Islam yang sedang numpang berada di Indonesia. Indonesia ini rumah kita bersama," ungkap Aris di sela-sela diskusi.
Kegiatan kajian dan diskusi seperti ini akan terus diadakan oleh Komunitas Santri Batang.Ā Sebelumnya Kajian Pelajar dan Remaja Aswaja (Kopdar Aja) juga telah dilangsungkan pada Desember lalu dengan mengkaji "Kebenaran Argumentasi Amaliah Aswaja" yang diambil dari kitab Hujjatu Ahlussunnah wal Jama'ah karya KH Ali Maksum Jogjakarta.
Salah satu peserta bedah buku, Unang, mengaku senang dengan acara tersebut bahkan ia berharap acara-acara bertajuk diskusi keislaman dan kebangsaan ini dapat terus digelar, khususnya di Batang.Ā
"Saya senang dengan acara bedah buku ini.Ā Apalagi acara seperti ini sangat kami butuhkan khususnya sebagai pemuda yang sedang mencoba mengenali jati diri bangsa dan agamanya", terangnya. (Ahmad Rodif Hafidz/Abdullah Alawi)