Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan program-program NU kepada segenap warga Nahdliyin hingga tingkat paling bawah. Program-program NU tersebut disampaikan melalui kegiatan tradisi-tradisi rutin NU, seperti Lailatul Ijtima’.<>
“Lailatul ijtima’ ini diikuti seluruh pengurus NU hingga ranting, lembaga, lajnah dan badan otonom. Selain membahas persoalan yang dihadapi oleh warga Nahdliyin, kami juga menyampaikan program-program NU yang harus ditindaklanjuti. Paling tidak peserta lailatul ijtima ini nantinya akan meneruskannya kepada warga Nahdliyin lain,” ungkap Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Geding Ahmad Zuhri Muslim kepada NU Online, Kamis (21/3).
Menurut Zuhri, menyampaikan program NU melalui kegiatan Lailatul Ijtima’ merupakan salah satu langkah yang cukup tepat, efisien dan efektif. Pasalnya kalau disampaikan dalam acara khusus maka kebanyakan warga jarang datang. Sebab mereka terkadang terlalu disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing.
“Saya pernah mengalami hal ini tatkala akan menyampaikan program NU. Sudah disiapkan tempat dan hidangan, ternyata yang datang tidak lebih dari separuh. Akhirnya saya mencoba melalui Lailatul Ijtima’. Alhamdulillah berhasil, pasalnya mereka datang dengan ikhlas atas kemauannya sendiri untuk mengharapkan berkah,” jelasnya.
Dikatakan Zuhri, pada dasarnya lailatul ijtima bukan hanya sekedar pertemuan rutin yang dilaksanakan pada malam hari saja, namun dibalik kegiatan tersebut juga terjalin hubungan silaturrahim yang cukup kental dan erat diantara sesama warga NU.
“Lailatul ijtima’ ini dengan digelar dengan maksud untuk semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Apalagi lailatul ijtima’ ini merupakan warisan asli para ulama yang harus terus dilestarikan,” jelas Zuhri.
Lebih lanjut Zuhri menjelaskan lailatul ijtima’ ini diawali dengan sholat Isya’ berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil. Selanjutnya dilakukan sholat Ghaib, sholat Hajat dan istighotsah. Setelah itu baru dilakukan diskusi untuk membahas persoalan yang dihadapi oleh warga Nahdliyin.
“Biasanya program NU ini kami sampaikan setelah selesai diskusi. Kebetulan mereka sedang beramah tamah dengan sesama warga NU yang lain sambil menikmati hidangan yang disiapkan panitia. Jadi sambil santai mereka mendengarkan program-program NU yang disampaikan oleh pengurus MWCNU Kecamatan Gending,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua