Daerah

Sambut Seruan NU Jatim, LDNU Jombang Gencarkan Jihad Medsos

Sen, 11 November 2019 | 04:00 WIB

Sambut Seruan NU Jatim, LDNU Jombang Gencarkan Jihad Medsos

Kegiatan Jihad Medsos diselenggarakan LDNU Jombang, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)

Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jombang, Jawa Timur menyambut baik terkait seruan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur untuk jihad di media sosial. 
 
LDNU menyambutnya dengan upaya pemerataan dakwah digital di sejumlah kepengurusan NU tingkat kecamatan, baik Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) atau yang lainnya.
 
Hal itu tercermin dalam kegiatan Jihad Medsos dengan tagline militansi dakwah era milenial. Kegiatan diselenggarakan di aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, Ahad (10/11).
 
Ketua PC LDNU Jombang, Aang Fatihul Islam mengungkapkan, lahan untuk jihad hari ini sudah cukup luas. Tidak lagi harus bersentuhan langsung dengan senjata sebagaimana perang fisik yang dilakukan orang-orang terdahulu. Saat ini, kata dia, media sosial (medsos) juga menjadi garapan penting untuk dijadikan ladang jihad.
 
Bahkan menurut salah seorang Dosen STKIP Jombang ini, medsos sangat strategis bagi para dai Nahdlatul Ulama untuk menggencarkan dakwahnya. Pasalnya, medsos tidak hanya digunakan sebagai layanan komunikasi atau interaksi ala kadarnya, melainkan lebih dari itu, medsos juga seringkali digunakan untuk menebar fitnah, propaganda, kebencian untuk menjatuhkan seseorang.
 
"Untuk itu 'Jihad Medsos' ini diharapkan nanti bisa melawan konten-konten negatif dengan konten-konten positif yang masif diproduksi oleh kita sebagai warga NU," jelasnya.
 
Ia memandang, meski perkembangan teknologi informasi kian melejit, namun tak semua masyarakat dapat mengoperasikannya dengan baik dan bijak. Justru sebagian di antara mereka dengan sengaja memanfaatkannya dengan hal-hal tak etis, seperti menebar hoaks, ujaran kebencian dan hal serupa.
 
Demikian itu adalah bentuk kejahatan-kejahatan di dunia maya yang harus dilawan. Kalau tidak, kata dia, kejahatan itu akan selalu menguasai dunia maya yang dapat merusak tatanan masyarakat di dunia nyata. Banyak ditemui pertikaian terjadi di tengah masyarakat yang dipicu oleh konten-konten yang ada di media sosial.
 
"Seperti yang dikemukakan Sayyidina Ali, bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir," jelas Aang sapaan akrabnya.
 
Sementara salah satu narasumber praktisi desain, Ahmad Fathoni menegaskan, ada banyak meme yang siap disebar melalui akun-akun resmi MWCNU-MWCNU nantinya. Meme yang bermuatan hikmah dan dakwah itu dibuatnya sejak 2017 hingga 2019 ini ada sekitar 500 meme. Jumlah ini menurutnya cukup mempu meng-cover dakawah digital untuk satu tahun ke depan.
 
"Nantinya peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa membuat yang baru. Kita bersama-sama bersinergi jihad di media sosial," ucapnya.
 
Kegiatan yang bersinergi dengan PC Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) ini diikuti oleh 11 perwakilan dari MWCNU dan beberapa lembaga NU. 
Sementara materinya dimulai dari bijak bermedos, dilanjutkan dengan analisa konten menarik dan pola penyebarannya, kemudian disusul teknik pembuatan akun-akun media sosial yang harus dimiliki sejumlah MWCNU.
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Abdul Muiz