Probolinggo, NU Online
Antusiasme masyarakat terhadap Ruqyah Aswaja, membuat Tim Joyolelono Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Pengurus Cabang Probolinggo, Jawa Timur mengadakan pembinaan bagi seluruh praktisi. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Nurul Jadid Clarak Leces Probolinggo, Ahad (15/7).
"Pembinaan ini sifatnya wajib bagi semua praktisi JRA, agar lebih profesional," ungkap Iqbal Yuliansyah, ketua JRA Probolinggo.
Pembinaan bagi praktisi sekaligus pendalaman materi tentang ruqyah, bekam dan thibbun nabawi diisi oleh Goes Nur Al-Hajr. Ia adalah Wakil Ketua Pengurus Pusat Jam'iyyah Ruqyah Aswaja sekaligus Pembina JRA Cabang Probolinggo. Sementara materi keorganisasian disampaikan oleh Imam Bukhori yang merupakan Ketua Tim Advokasi Jam'iyyah Ruqyah Aswaja Pusat.
Dalam pemaparannya, Goes Nur Al-Hajr banyak me-review materi-materi yang telah diajarkan pada saat pelatihan dasar serta menyampaikan tekhnik-tekhnik baru yang diperbolehkan di JRA. Sementara Imam Bukhori menekankan keprofesionalan dan kedisiplinan praktisi sesuai AD/ART JRA.
"Praktisi JRA jangan sekali-kali mematok tarif pada marqi (pasien, red). Kita ini berdakwah. Bukan mencari dunia lewat jalan ruqyah. Ancamannya berat, dipecat dari JRA dan diputus sanad keilmuannya," ungkap advokad muda asal Pasuruan ini.
Kegiatan pembinaan diakhiri dengan tahsin pembacaan Al-Qur'an para praktisi dengan tujuan agar pembacaannya sesuai dengan kaidah tajwid. (Alfin Maulana Haz/Kendi Setiawan)