Daerah

Rijalul Ansor Pacitan Hadirkan “Mafia Sholawat” dari Semarang

NU Online  ·  Ahad, 20 April 2014 | 03:18 WIB

Pacitan, NU Online
Saat meluncurkan Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, di alun alun Kota Pacitan, Kamis (17/4) malam lalu, Pengurus Cabang GP Ansor Kab. Pacitan, Jawa Timur, menghadirkan Pimpinan Mafia Sholawat dari Semarang Jawa Tengah.<>

Mafia Sholawat artinya "Manunggaling Ati Lan Fikiran Ing Dalem Sholawat" (Menyatunya hati dan pikiran dalam bersholawat). Adalah Gus Ali Sodikin atau lazim disapa Gus Ali Gondrong Pimpinan Mafia Sholawat dari Semarang itu yang didaulat memberikan ceramah kepada Nahdliyin pacitan yang memenuhi alun-alun kota kelahiran Presiden SBY itu.

Gus Ali mengajak warga untuk senantiasa mengingat kepada Allah SWT, membaca Dzikir dan bersholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Karena, Allah SWT tidak akan pernah menurunkan musibah dan bermacam bencana disuatu wilayah yang disana dihadirkan Ruhnya Nabi Muhammad SAW.

Monggo, ojo mari edane karo gusti Allah (mari jangan sampai sembuh gila kita kepada Allah),” katanya.

Gus Ali dalam ceramahnya juga menghadirkan dua santrinya yang dulu mempunyai masa lalu yang hitam. Salah satunya adalah penyanyi dangdut kenamaan dari Semarang yang kini bertaubat dan menjadi santri Gus Ali Gondrong. Berkat sholawat, keduanya sekarang semakin rajin dalam beribadah kepada Allah SWT.

Kegiatan Perdana Rijalul Ansor itu dihadiri oleh ribuan warga nahdliyin dari sekitar Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan Wonogiri.

Drs. Mahmud. Mp.d, Ketua Tanfidz PCNU Pacitan dalam sambutanya menyampaikan terimakasih dan sangat berbangga atas usaha dari Pengurus Cabang GP Ansor Pacitan yang memulai kegiatan Majlis Dzikir Sholawat Rijalul Ansor di Kabupaten Pacitan.

Ia berharap kepada Warga Nahdliyin pacitan untuk selalu menyemarakkan dan menggelar kegiatan Majlis Rijalul Ansor ini sampai ketinggat MWC dan Ranting.

“Dengan selalu membaca sholawat dan berdzikir maka insya allah kita termasuk orang-orang yang dirindukan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW,” pesannya. (Zaenal Faizin/Anam)