Daerah
Rijal Mumazziq Zionis Ibaratkan Sikap Moderat Sebagai Pemain Gelandang
NU Online · Ahad, 11 Februari 2018 | 07:03 WIB
Jember, NU Online
Aktivis NU dan penulis keislaman Rijal Mumazziq Zionis menegaskan bahwa keutuhan NKRI tak lepas dari keteguhan NU menerapkan sikap moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan itu Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama, budaya dan golongan, tetap aman dalam kebersamaan dan bersama dalam perbedaan.
"Kami (NU) sudah memantapkan langkah untuk terus menjaga NKRI dengan sikap wasathiyah (moderat)," ucapnya saat menjadi nara sumber dalam Halaqah Kebangsaan di auditorum IAIN Jember, Jumat (9/2).
Penulis beberapa buku itu menganalogikan keberhasilan wasathiyah dengan pelatih sukses kaliber dunia. Ia lalu menyebut sejumlah pelatih seperti Pep Guardiola, Zinedine Zidane, Antonio Conte dan sebagainya. Kenapa mereka sukses sebagai pelatih? Karena mereka rata-rata pemain tengah, pemain gelandang.
"Jadi pengalaman mereka sebagai pemain tengah membentuk pola pikir sehingga mereka tahu bagaimana harus menjaga keseimbangan antara lini belakang dan lini depan. Jarang striker yang sukses jadi pelatih," lanjutnya.
Dikatakannya, penerapan konsep wasathiyah di lapangan hijau sangat menentukan keberhasilan seorang pelatih.
"Begitu juga di dalam kehidupan, konsep wasathiyah akan menjadi kunci bahkan solusi dalam sukses berbangsa dan bernegara. Kalau tidak ada sikap wasathiyah, insya Allah tidak ada NKRI," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Aktivis NU dan penulis keislaman Rijal Mumazziq Zionis menegaskan bahwa keutuhan NKRI tak lepas dari keteguhan NU menerapkan sikap moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan itu Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama, budaya dan golongan, tetap aman dalam kebersamaan dan bersama dalam perbedaan.
"Kami (NU) sudah memantapkan langkah untuk terus menjaga NKRI dengan sikap wasathiyah (moderat)," ucapnya saat menjadi nara sumber dalam Halaqah Kebangsaan di auditorum IAIN Jember, Jumat (9/2).
Penulis beberapa buku itu menganalogikan keberhasilan wasathiyah dengan pelatih sukses kaliber dunia. Ia lalu menyebut sejumlah pelatih seperti Pep Guardiola, Zinedine Zidane, Antonio Conte dan sebagainya. Kenapa mereka sukses sebagai pelatih? Karena mereka rata-rata pemain tengah, pemain gelandang.
"Jadi pengalaman mereka sebagai pemain tengah membentuk pola pikir sehingga mereka tahu bagaimana harus menjaga keseimbangan antara lini belakang dan lini depan. Jarang striker yang sukses jadi pelatih," lanjutnya.
Dikatakannya, penerapan konsep wasathiyah di lapangan hijau sangat menentukan keberhasilan seorang pelatih.
"Begitu juga di dalam kehidupan, konsep wasathiyah akan menjadi kunci bahkan solusi dalam sukses berbangsa dan bernegara. Kalau tidak ada sikap wasathiyah, insya Allah tidak ada NKRI," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua
