Kerawang, NU Online
Ribuan warga Nahdliyin dari berbagai lapisan masyarakat di Karawang, Jumat (10/5/2013) malam memadati halaman Islamic Center Karawang. <>
Mereka berbondong-bodong datang dari berbagai penjuru Karawang untuk menghadiri acara Lailatul Ijtima atau malam perkumpulan yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang.
Ketua Tanfidziyah PCNU Ahmad Marjuki mengatakan, ada dua hal yang diharapkan di Lailatul Ijtima ini, pertama momen untuk bersilaturahmi dan memperkokoh kultural agama yang hingga kini terbukti jadi benteng bagi persatuan NU. Mengingat, NU tetap eksis dan tidak larut dalam perubahan jaman juga tidak mudah surut dalam rezim politik.
"Terlepas dinamika pasang surutnya NU, organisasi ini memiliki kultur keagamaan yang kuat, diantaranya memperkokoh tradisi Lailatul Ijtima," ucapnya.
Kedua, melalui Lailatul Ijtima ini, Nahdiyin lebih berperan yang bermanfaat bagi umat dan NU memiliki sikap moderat yang berimbang juga berkeadilan dengan membuka kemungkinan inovasi baru yang lebih baik bagi masyarakat.
Kata Ahmad Marjuki, Lailatul Ijtima ini merupakan kebiasaan ulama terdahulu, yaitu pertemuan dan berkumpulnya para ulama di malam hari untuk membahas isu terkini yang terjadi di masyarakat, tentu ini terkait dengan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dirintis KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah.
"Lailaul ijtima dilahirkan ulama-ulama besar NU yang dulu senang sekali berkumpul di malam hari, ini untuk merespon dan mencari solusi serta mencari petunjuk keagamaan juga persoalan umat secara umum. Lailatul Ijtima ini tidak bisa dipisahkan dari para ulama," ungkapnya.
Dia merencanakan, kegiatan Lailatul Ijtima tersebut akan dilaksanakan tiga bulan sekali.
"Saya meminta kepada seluruh pengurus PCNU, agar kegiatan ke depan dilaksanakan tiga bulan sekali," pintanya.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Karawang KH Hasan Nuri Hidayatullah menjelaskan, Lailatul Ijtima ini merupakan tradisi agama dan hanya NU yang memilikinya. Mudah-mudahan apa yang diselenggarakan ini bisa menjadi ibadah yang mengantarkan para Nahdiyin di yaumil akhir nanti.
Dia juga berpesan, supaya umat Islam tidak menuduh kesalahan kepada orang lain.
"Kini, nilai istighfar hilang dari jiwa-jiwa warga bangsa ini, karena hanya istighfar kunci jawaban segalanya bisa terjadi, meski secara logika tidak mungkin terjadi, makanya Lailatul Ijtima dibuka untuk semua elemen bangsa," ucapnya.
Pada Lailatul Ijtima ini hadir Dr Abdi Kurnia Johan, seorang pengajar Kampus UI (Universitas Indonesia) yang memberi tausiyah kepada ribuan Nahdliyin yang hadir. Ia menegaskan kini marak teroris akidah yang menggerogoti tauhid umat Islam, khususnya Islam Ahlussunnah wal Jamaah, mereka masuk dalam mata pelajaran agama Islam dan pengajian-pengajian yang ada di kampung-kampung bahkan kini sudah masuk ke media elektronik.
Sudah tentu teroris akidah ini yang kemudian merekrut umat untuk menjadi teroris pengeboman yang ingin memecah belah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Ia mengaskan, NKRI ini berdiri atas cita-cita NU dan ruhnya NU, jadi NU berkewajiban tetap mempertahankan NKRI sampai mati.
"Teroris akidah bisa dicegah oleh ulama dan umaro, karena agama Islam bisa tegak oleh empat hal, yaitu ilmu ulama, umaro yang adil, kasih sayang orang kaya dan doanya orang fakir," ungkapnya.
Semula Lailatul Ijtima ini akan dihadiri Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi, tetapi dia berhalangan hadir dan diwakili Dr Abdi Kurnia Johan. Kendati demikian, Lailatul Ijtima yang dilaksanakan hingga tengah malam ini berjalan lancar dan mampu memberi pemahaman kepada para nahdiyin yang hadir di acara tersebut.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Ahmad Syahid
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua