Sragen, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan bahwa mendapatkan momongan anak perempuan merupakan sebuah nikmat yang harus disyukuri, karena pada umumnya orang tua ketika lahir anak jenis laki-laki mengucapkan tahmid, tapi kalau jenis kelamin perempuan sebaliknya.
"Ketika lahir anak perempuan, sebagai orang tua harus bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah, karena anugerah dari Allah SWT, jangan sebaliknya," tegasnya dalam acara aqiqah putri Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen, Jawa Tengah, Sriyanto, Sabtu (15/6)
Dikatakan, kita umat Islam yang hidup di zaman setelah Rasulullah Muhammad SAW, prinsip-prinsip kesetaraan gender dengan tidak memosisikan perempuan sekedar teman hidup yang hanya berada di kasur, sumur, dan dapur. Bahkan dalam perkembangannya posisi perempuan telah diangkat sedemikian rupa ketika tampilnya Raden Ayu (RA) Kartini ke permukaan dengan perempuan harus sekolah.
"Jadi, dianugerahi anak laki-laki atau perempuan, sama-sama harus kita syukuri, karena perempuan telah mendapat posisi yang terhormat sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW," ujarnya.
Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang tersebut menjelaskan dengan mengisahkan Nabi Zakariya AS ketika memohon kepada Allah anak laki-laki, tapi justru diberi anak perempuan sebagaimana terekam dalam Q.S. Ali Imran ayat 36
"Walaisa adz-dzakaru kal untsa yang artinya dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan ini tidak boleh dipahami perempuan di bawah laki perempuan utama, Justru Siti Maryam putri dari Nabi Zakariya perempuan yang istimewa, bahkan menjadi nama Surat dalam Al-Qur'an," tegas Kiai Ubed.
Selain itu, Kiai Ubed yang menjabat sebagai Rais PWNU Jateng dua periode ini juga meminta kepada warga NU untuk memanggil panggilan anak dengan panggilan baik, karena panggilan tersebut menjadi doa.Ā
"Misal ada orang yang bernama Bejo, itu termasuk nama yang baik meskipun tidak berbahasa Arab karena mengandung pengharapan dari orang tua yang memberi nama kelak anaknya akan hidup bejo (beruntung), jadi jangan menjadi bahan ejekan karena mungkin dianggap kampungan," tandasnya. (Ahmad Rosyidi/Muiz)