Kota Banjar, NU Online
Pancasila sudah sangat sakti, kalau masih ada pihak yang ingin merubah Pancasila berarti harus menjadi santri lagi di pondok Pesantren.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar KH Mu'in Abdurrohim saat menyampaikan Taushiyah dalam acara Haul Hadratussyaikh Hasyim Asyari Ke-73 sekaligus memperingati Nuzulul Qur'an di Kantor PCNU Kota Banjar, Sabtu (2/6).
KH Mu'in mengatakan bahwa NU tidak akan mempersoalkan masalah pemilihan kepala daerah atau pun presiden, karena bagi warga NU siapa pun yang memimpin di Indonesia yang terpenting selalu mempertahankan Pancasila. Karena Pancasila sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Namun jika ada pihak yang akan merubah Pancasila, maka NU akan berdiri terdepan untuk menghadangnya.
"Kalau ada yang ngotak ngatik Pancasila, NU akan yang pertama melawannya," ungkapnya.
Sebagai Kader NU jangan sampai takut mempertahankan Pancasila dan menyebarluaskan ajaran Ahlussunah Wal Jama'ah An Nahdliyah (Aswaja), karena hal tersebut memang harus dilakukan. Sehingga paham Aswaja akan selalu tumbuh subur di tanah Indonesia. Dengan mengemban ajaran Aswaja maka yakinlah akan selalu diberikan keselamatan.
"Jangan sampai nahdliyin mengikuti jaringan khilafah," harapnya.
Dikatakan, NU sudah terbukti kekuatannya yang luar biasa semenjak dulu. Setiap kali ada pihak yang akan melawan dan menghancurkan NU maka tak selang lama akan hancur sendiri. Karena NU bukan organisasi sembarangan, dalam mendirikannya melewati proses yang panjang.
"Siapapun yang akan meruntuhkan NU maka akan runtuh sendiri," katanya.
Kiai Mu'in berpesan kepada seluruh kader NU supaya melakukan apa yang telah diajarkan oleh Pendiri NU, yaitu Hadratussyaikh Hasyim Asyari dengan melakukan puasa dan shalat istikharah ketika akan memutuskan suatu pilihan.
Apabila hal tersebut belum dilakukannya, maka jangan mengaku orang NU dan berharap diakui menjadi santrinya Hadratussyaikh Hasyim Asyari. "Bilamana orang NU akan menentukan suatu pilihan maka berpuasalah terlebih dahulu," pesannya. (Wahyu Akanam/Muiz)