Raih Gelar Sarjana Sebaiknya Tak Berambisi Jadi PNS
NU Online · Ahad, 12 Maret 2017 | 08:01 WIB
Mahasiswa diminta untuk tidak terlalu berambisi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah berhasil menjadi sarjana. Pasalnya, pada negara seperti Indonesia ini, PNS adalah pekerjaan yang kurang mentereng.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Kopertais Wilayah X Jawa Tengah H Hasyim Muhammad pada Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda V Sarjana S1 Jurusan Syariah, Program Studi Muamalah Sekolah Tinggi Islam An-Nawawi (STAISN) Purworejo Tahun 2017 yang digelar di auditorium kampus setempat, Sabtu (11/3).
"Akan lebih baik kalau nantinya dapat berwirausaha. Artinya, tidak hanya mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri. Namun sebisa mungkin dapat mencukupi banyak keluarga," pesannya kepada 77 mahasiswa peserta wisuda tahun akademik 2016/2017.
Ia juga memotivasi agar para wisudawan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Pasalnya, saat ini kesempatan untuk menempuh pendidikan S2 hingga S3 terbuka sangat lebar.
"Pemerintah menyediakan dana yang tidak terbatas. Itu dapat diakses dan dimanfaatkan untuk melanjutkan studi baik di dalam maupun luar negeri. Yang penting dapat memenuhi kualifikasi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Senat STAI An-Nawawi KH Achmad Chalwani Nawawi berpesan agar para wisudawan tidak berkecil hati ketika nanti membaur dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih, para wisudawan adalah para santri yang telah ditempa dengan pendidikan pesantren.
"Jangan tinggalkan ulama dan harus senantiasa santun serta tawadu'. Sebarkanlah ilmu yang kalian peroleh dengan cara lemah lembut dan halus. Jangan menggunakan kekerasan," katanya.
Ditambahkannya, dalam dunia pesantren ada ungkapan al adab fauqol jami' yang berarti bahwa adab, sopan santun diatas segalanya. Ilmu hanya akan sampai ke hati dengan tata krama dan sopan santun. Tanpa keduanya, ilmu hanya akan singga di otak dan tidak meresap sampai hati.
"Padahal, jika ilmu hanya ada di otak, tidak sampai hati, ilmu itu justru disalahgunakan untuk menipu, mengelabui dan lain sebagainya," tandasnya.
Dalam sambutannya, Ketua STAIAN Hj Ashfa Khoirun Nisa MSi menjelaskan, STAI An-Nawawi yang telah beroperasi sejak 2001 silam itu terus berkembang. Setelah tahun 2015 lalu diberi kewenangan untuk membuka Program Studi S1 Perbankan Syariah, awal tahun 2017 ini STAI An-Nawawi juga diberi kewenangan untuk membuka Program Studi Baru: S1 Manajemen Pendidikan Islam dan Prodi Ahwal Asyakhsiyah.
Â
"Upaya lain yang kami lakukan adalah dengan berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana fisik seperti penambahan fasilitas perkuliahan, membangun gedung perpustakaan, sedang membangun gedung kantin, gudang, dan mushala," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga sedang dalam perencanaan membangun gedung perkuliahan untuk Prodi Perbankan Syariah, Prodi Manajemen Pendidikan Islam dan Prodi Ahwal Asyakhsiyah. "Juga penerbitan Jurnal ilmiah An-Nawa dan terus memberdayakan potensi organisasi kemahasiswaan," pungkasnya. (Ahmad Naufa/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua