Bandar Lampung, NU Online
Ketua PWNU Provinsi Lampung KH Sholeh Bajuri merasa miris dengan banyaknya orang hafal ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi, tapi tidak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dengan melihat konteks kehidupan nyata.
Apalagi saat ini ia juga melihat banyak tokoh dan orang yang mempelajari agama tidak dimanfaatkan untuk kemaslahatan agama dan umat, tapi digunakan untuk saling menyalahkan dan saling menebar fitnah.
"Miris sekali melihat orang-orang saling menebar fitnah, ujaran kebencian dan dengan gampang sekali menyebarkan berita hoaks sehingga gampang saling serang antarumat Islam," katanya, Senin (4/9).
Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa tanda-tanda kiamat kecil sudah dekat dan hal ini perlu disikapi oleh seluruh umat Islam untuk segera menyadari agar kondisi seperti ini segera dihentikan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi seperti ini juga sudah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Haditsnya yang menjelaskan bahwa suatu saat Islam akan tinggal namanya saja.
"Betapa banyak saat ini orang ang yang mengaku Islam, namun ucapan dan tindakannya tidak mencerminkan Islam. Ngaku Islam, namun tuntunan agama tidak dijalankan dengan baik termasuk hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia," tegasnya.
Kalau kita ingin melihat jumlah orang Islam, maka bisa dilihat dari orang yang melaksanakan Shalat Id. Namun jika ingin melihat orang yang beriman maka bisa dilihat dari jamah Shalat Shubuh di masjid.
"Inilah yang membedakan muslim dan mukmin," ujarnya.
Saat ini juga menurutnya banyak orang Islam yang sudah jauh dari pondok pesantren, madrasah diniyah yang merupakan sumber pendidikan Ilmu-ilmu agama. Umat Islam senang membangun masjid, tapi setelah itu masjid kosong dan tidak diisi untuk beribadah.
Oleh karenanya, ia mengajak seluruh umat Islam untuk meresapi nilai-nilai agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata agar ketentraman dan kedamaian serta nilai-nilai Islam dapat dirasakan oleh seluruh Alam. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)