Surabaya, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menjadi kiblat bagi pertumbuhan dan perkembangan, serta dinamika di Indonesia. Tidak sedikit kalangan yang harus melakukan serangkaian penelitian demi menggali kiprah NU masa lalu hingga kondisi mutaakhir.
Karena itu, sejumlah hal terkait rekam jejak NU di Jawa Timur harus terus dihimpun dan digali dengan baik. “Termasuk menulis profil para Rais dan Ketua NU Jawa Timur dari periode awal hingga kini,” kata H Hasan Ubaidillah, Rabu (31/10).
Dokumentasi tersebut menjadi sangat penting demi memastikan bahwa para pengurus saat ini dapat belajar banyak terkait khidmat dan ketertiban organisasi. “Kalau seluruh kiai dan ulama yang menjadi pengurus NU Jatim bisa tertulis dengan baik, maka ini sebuah khidmat yang luar biasa,” kata Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini.
Dalam pengalamannya, sebenarnya banyak data, manuskrip dan tulisan para kiai serta ulama struktural NU Jatim yang layak diburu. “Untuk selanjutnya diselamatkan serta diteliti dengan seksama,” kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Menurut alumnus Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini, NU Jatim memiliki perhatian yang tinggi terhadap para kiai dan ulama yang pernah menjadi pengurus. “Kita ingin belajar dan terus belajar dari uswah para muassis dan ulama mutaqaddimin di NU,” ungkapnya.
Dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi atau Tupoksi lembaga, maka khidmat mulia untuk menggali dan menulis profil para Rais dan Ketua PWNU Jatim ada pada Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama atau LTNNU. “Ini tugas PW LTNNU Jatim untuk segera merealisasikan harapan tersebut,” katanya.
Dirinya juga akan melakukan pengawalan terhadap ikhtiar bagi dituliskan dan dibukukannya profil para kiai dan ulama struktural NU Jatim tersebut. “Kami berharap ini benar-benar segera diagendakan dalam waktu dekat oleh PW LTNNU Jatim,” pesan H Ubaidillah.
Harapan ini disampaikan H Hasan Ubaidillah saat memberikan sambutan atas nama PWNU Jatim pada kegiatan Rapat Kerja atau Raker PW LTNNU Jatim. Kegiatan berlangsung di kantor NU setempat, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya. (Ibnu Nawawi)